Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mendukung usulan Komisi VIII DPR terkait wacana perumusan Kalender Hijriyah bersama oleh Kementerian Agama guna menghindari isu tahunan, yakni kemungkinan perbedaan awal dan akhir Ramadhan.

Terlebih, lanjut Zulkifli, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, kehadiran teknologi memungkinkan pengukuran fenomena astronomi termasuk di dalamnya berkaitan dengan awal dan akhir sebuah bulan.

"Bahkan kita bisa mengetahui 50 hingga 100 tahun ke depan mengenai terjadinya gerhana bulan dan matahari, tak satupun meleset," kata Zulkifli.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menyayangkan kemungkinan perbedaan awal dan akhir Ramadhan masih membayangi sebagai isu tahunan yang kerap kali cukup menimbulkan perpecahan di antara umat Islam.

"Saya setuju usulan dibuatkan Kalender Hijriyah," katanya, sembari menambahkan bahwa kebersamaan mengawali dan mengakhiri Ramadhan menjadi salah satu wujud penting upaya menjaga persatuan bangsa di tengah-tengah melewati tahun politik.



Di sisi lain, pria asal Lampung itu berharap ibadah puasa yang dijalankan umat Islam selama Ramadhan 1439 H dapat melahirkan pribadi-pribadi yang memiliki kesalehan sosial.

Kesalehan sosial, kata Zulkifli, adalah pribadi yang suka berbagi, bertenggang rasa dan menghindari sikap mau menang sendiri.

"Saling memaafkan dan memperkuat silaturahmi," katanya di sela-sela menggelar Open House Idul Fitri 1439 H di kediamannya di rumah dinas Komplek Widya Chandra, Jakarta, Jumat (15/6).

Baca juga: Ketua MPR: Stigma Presiden Jokowi jauhi umat Islam terbantahkan

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018