Cianjur (ANTARA News)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga untuk tetap waspada bencana alam banjir dan longsor sehubungan masih tingginya intensitas hujan.

BPBD Cianjur tengah melakukan komunikasi dengan BMKG terkait kondisi musim di pertengahan tahun karena memasuki bulan Juni 2018 yang seharusnya sudah beralih dari hujan ke kemarau.

Kepala BPBD Cianjur, Doddy Permadi di Cianjur Jumat, mengatakan berdasarkan status siaga bencana banjir dan longsor sudah berakhir, namun curah hujan masih tetap tinggi.

Bahkan tingginya intensitas hujan sempat menimbulkan genangan di beberapa titik jalan protokol dan di beberapa kelurahan.

Kondisi cuaca tersebut membuat peralihan musim belum dapat diperkirakan kapan mulai berlangsung, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan BMKG terkait kepastian pergantian musim.

"Kami belum menerima informasi terbaru dari BMKG, tapi sudah dilakukan koordinasi dan kami meminta data peralihan musim. Termasuk untuk kondisi cuaca guna antisipasi dampak bencana," katanya.

Masih tingginya curah hujan beberapa hari terakhir membuat potensi bencana banjir dan longsor kembali tinggi karena selama sebulan cuaca panas lebih dulu terjadi di Cianjur, sehingga tanah mulai retak.

"Jika terjadi hujan lebat dikhawatirkan retakan akan berujung pada pergerakan tanah hingga longsor. Warga diimbau untuk selalu waspada bencana banjir dan longsor, meskipun status bencana sudah habis bulan lalu," katanya.

Baca juga: Sungai Cidamar di Cianjur meluap setinggi satu meter, ratusan KK dievakuasi
 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018