Palembang (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengoptimalkan patroli udara untuk mendeteksi dini kejadian kebakaran hutan dan lahan menggunakan helikopter yang disiagakan di Posko Karhutla Palembang.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, di Palembang, Jumat, mengatakan, patroli udara ini untuk memastikan keberadaan titik api serta upaya efektif untuk menanganinya.

"Saya minta petugas untuk memaksimalkan patroli udara, terutama pagi hari untuk menentukan pemadaman dengan menggunakan jalur darat," kata dia, usai menggelar rapat koordinasi pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan-lahan, di Kantor BNPB Sumatera Selatan.

Kebakaran hutan-lahan merupakan hal yang selalu diupayakan tidak terjadi, terkhusus menjelang dan selama Asian Games 2018, di mana Palembang juga menjadi tuan rumah bersama DKI Jakarta dan kota-kota sekitarnya. Untuk itu Sumatera Selatan menetapkan status siaga merah pada 20 Juli-5 Agustus 2018.

Dalam satu atau dua hari ini, BNPB Pusat akan mendatangkan tiga unit helikopter jenis pembom air dengan kapasitas 4.000 liter ke Palembang.

Selain memaksimalkan patroli, BNPB juga meningkatkan koordinasi antarlembaga untuk reaksi cepat pada kejadian karhutla.

"Komunikasi sangat penting agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan seperti tahun sebelumnya petugas ada yang menjadi korban, oleh karena itu komunikasi lewat grup WhatsApp sangat baik," ujar dia.

Namun, kendala petugas di lapangan juga harus diatasi terutama terkait sarana dan prasana seperti, alat untuk pemadam api, mobil tangki, dan lain-lain, segera usulkan.

"Usulkan sesuai prosedur apabila sudah lengkap nanti akan saya wujudkan terkait kendala yang ada di lapangan tersebut," kata dia.

Kebakaran lahan terjadi di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) setidaknya telah menghanguskan lahan seluas 105 Hektare, dan di Desa Kayu Labu, Kecamatan Pedamaran Timur seluas 75 hektare.

Lahan di Desa Cinta Jaya Kecamatan Pedamaran diketahui merupakan milik konsesi perusahaan perkebunan PT Rambang Agro Jaya. Sementara lahan di lokasi Desa Kayu Labu Kecamatan Pedamaran Timur merupakan lahan kosong.

Satgas bergerak cepat untuk memadamkan api dengan melakukan operasi udara dengan mengerahkan tiga helikopter pembom air yang dua di antaranya berkapasitas 4.000 liter, dan satu unit helikopter patroli.

Selain itu, dilakukan juga operasi darat dengan menyisir langsung desa-desa yang terbakar untuk memastikan hal serupa tidak terjadi lagi.

Pada Jumat, titik hotspot terpantau 26 titik di tujuh kabupaten. Sementara di Kabupaten OKI dari semula tiga hotspot menjadi lima hotspot.

Sumatera Selatan meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi kejadian karhutla yang diperkirakan ancamannya semakin membesar memasuki Agustus. Adanya 1,4 juta Hektare lahan gambut di daerah ini menjadi ancaman tersendiri.

Berdasarkan pantauan BMKG, sejumlah daerah rawan karhutla diketahui sudah tanpa hujan lebih dari enam hari dengan suhu rata-rata 32-34 derajat celcius (suhu ekstreem 35 derajat celcius).

Kasus Karhutla ini menjadi perhatian karena di periode genting itu akan dilaksanakan Asian Games XVIII pada 18 Agustus - 2 September 2018 di Palembang.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018