Kalau semua berjalan mulus, bisa tersalurkan 10 juta
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meyakini target penyaluran bantuan pangan nontunai (BPNT) kepada 10 juta keluarga miskin pada 2018 dapat tercapai tepat waktu dan sasaran.

Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan penyaluran BPNT dilakukan secara bertahap karena tidak semua daerah siap, baik sisi jaringan atau sinyal telepon, maupun ketersediaan agen perbankan.

"Kan transaksinya itu ada di kios di desa-desa. Kami sudah tetapkan misalnya satu desa harus dua agen, tapi pada praktiknya tidak semua desa itu tersedia agen tersebut, sementara bank menetapkan untuk jadi agen, minimal bisnisnya sudah jalan dua tahun dan likuiditas sekian. Itu juga perlu waktu. Jadi, yang target 10 juta, hari ini belum sampai 10 juta," ujarnya saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan data Kementerian Sosial, per Juli 2018 BPNT sudah tersalurkan kepada 5,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Pemerintah akan berupaya menyalurkan BPNT kepada 4,8 juta KPM lagi di semester dua 2018.

"Awal Januari sampai Maret itu kita cuma 1,2 juta, sama dengan tahun lalu. April sampai Mei tambah 40-an kabupaten. Juli, ada lagi tujuh kabupaten. Oktober sampai November nambah lagi. Total, kalau semua berjalan mulus, bisa tersalurkan 10 juta," kata Vivi.

BPNT merupakan bentuk lain dari program bantuan pangan beras sejahtera (rastra). Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran bantuan pangan kepada 15,5 juta KPM dengan rincian 5,5 juta KPM menerima dalam bentuk rastra dan 10 juta menerima dalam bentuk BPNT.

BPNT diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-warong kelompok usaha bersama program keluarga harapan atau KUBE PKH atau pedagang bahan pangan yang bekerja sama dengan bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

BPNT ditujukan untuk mengurangi beban pengeluaran serta memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM secara tepat sasaran dan tepat waktu.

"Dengan BPNT ini, bantuan pangan jadi lebih tepat sasaran. Dari susenas terakhir kemarin, 60 persen yang terimanya dulu 15 kilogram cuma dapat 10 kilogram, sekarang ia sudah 100 persen," ujar Vivi.

Tingkat kemiskinan untuk pertama kalinya mencapai satu digit alias di bawah 10 persen atau 9,82 persen yaitu 25,95 juta orang, berkurang sebesar 633,2 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang atau 10,12 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 1,82 juta orang.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2017-Maret 2018, salah satunya terkait penyaluran bantuan sosial.

Rastra dan BPNT pada triwulan I 2018 telah tersalurkan sesuai jadwal. Berdasarkan data Bulog, realisasi distribusi bantuan sosial rastra pada Januari 2018 sebesar 99,65 persen, pada Februari 2018 sebesar 99,66 persen, dan pada Maret 2018 sebesar 99,62 persen.

Baca juga: Kemensos targetkan BPNT Agustus tuntas 90 persen

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018