Bandarlampung (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung mengeluarkan 29 kali letusan dengan durasi 15 detik hingga 102 detik sepanjang Senin (27/8) hingga Selasa dini hari.

Dalam rilis BMKG, meneruskan laporan Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau yang diterima di Bandarlampung, Selasa, menunjukkan dalam periode pengamatan 27 Agustus pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, aktivitas gunung dengan ketinggian 305 meter dari permukaan laut (mdpl) di Lampung Selatan ini mengalami letusan 29 kali, amplitudo 30-45 mm, dan durasi 15-102 detik.

GAK juga mengalami embusan 32 kali, amplitudo 5-19 mm, durasi 10-61 detik. Aktivitas kegempaan vulkanik  dua kali, amplitudo: 22-31 mm, S-P 2,1-2,5 detik, durasi 17-23 detik. Selain itu, aktivitas kegempaan tremor menerus amplitudo 1-5 mm dominan 1 mm.

Dilaporkan pula, cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, dan selatan. Suhu udara 25-34 derajat Celsius, kelembapan udara 59-83 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Secara visual kondisi kenampakan GAK adalah berkabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Visual pada malam hari dari CCTV teramati sinar api dan material pijar. Sedangkan ombak laut tenang.

Berdasarkan pengamatan tersebut, disimpulkan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada).

Karena itu, disampaikan rekomendasi agar masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawahnya.

 Baca juga: Para dubes terkesan Festival Krakatau Lampung
Baca juga: Wisatawan Eropa gemar datangi Gunung Anak Krakatau

 

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018