Jakarta (ANTARA News) - Perkembangan teknologi membuat pabrikan mobil mengadopsi fitur baru guna menggantikan fitur lama, misalnya sistem pengereman elektronik hingga penggunaan kunci "keyless".

Pengguna mobil yang terbiasa mengoleksi kepingan CD musik, kemudian diputar pada sistem audio sebagai teman kala mengemudi pun harus beradaptasi dengan sistem hiburan yang lebih canggih, mulai Bluetooth hingga sistem terkoneksi lainnya.

Hadirnya teknologi baru tersebut membuat fitur-fitur lama perlahan sulit ditemukan pada mobil baru. Berikut beberapa di antaranya dilansir dari berbagai sumber:

Anak kunci digantikan "Keyless"

Dilansir USA Today, Senin (15/10), sistem anak kunci pada 2008 masih digunakan oleh 89 persen produsen mobil baru. Namun saat ini tinggal 38 persen mobil baru yang masih menggunakan kunci model seperti itu.

Anak kunci digantikan teknologi "Keyless" yang membuat pengemudi hanya perlu mengantongi kunci kemudian menyalakan mobil dengan menggunakan tombol.

Kendari demikian, menurut New York Times, sistem ini memiliki kelemahan yakni pengemudi lupa mematikan mobil yang mengakibatkan 24 kasus keracunan karbon monoksida di Amerika Serikat.
 
Keyless. (https://commons.wikimedia.org)



Mesin "idle" digantikan teknologi "start-stop"

Pengguna mobil saat ini masih terbiasa dengan kondisi mesin "idle" atau langsam -- mesin berputar antara 600-700 rpm (tergantung jenis kendaraan) -- saat kendaraan berhenti berjalan.

Namun, beberapa pabrikan sudah menggunakan teknologi "start-stop" yang otomatis mematikan mesin saat berhenti, misalnya di lampu merah, guna efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi.

Melalui sistem "start-stop", mesin akan berputar otomatis saat Anda menekan pedal gas atau melepas rem dengan rentang waktu kurang dari satu detik.

Mesin "Naturally aspirated" digantikan "Turbocharged"

Saat ini beberapa kendaraan berkapasitas 1.500cc sudah menggunakan Turbocharger. Fitur ini selain mengurangi kapasitas mesin, juga mampu menaikkan tenaga dan hemat bahan bakar.

Penggunaan turbo itu membuat pamor mesin "Naturally Aspirated" kian memudar karena dianggap lebih boros meski mampu menghasilkan tenaga yang besar.
 
All New Pajero Sport mengusung mesin MIVEC Turbocharged & intercooled. (ANTARA/Zarkoni Maksum)


Bohlam digantikan LED

Saat ini mobil-mobil baru tampil dengan pencahayaan yang optimal menggunakan lampu Xenon maupun LED. Lampu berwarna putih ini dinilai lebih terang dan lebih terlihat saat siang hari.

Munculnya LED menggeser fungsi lampu bohlam halogen yang begitu dominan dalam beberapa dekade. Penggunaan lampu halogen menurun 27 persen dalam 10 tahun terakhir, menurut USA Today.
 
Lampu LED. (https://commons.wikimedia.org)


Inflator ban menggantikan ban serep

Apabila Anda membeli mobil baru di Eropa dan Amerika terutama untik jenis hybrid atau listrik, jangan heran jika tidak menemukan ban serep. Sejumlah pabrikan mengganti ban serep dengan "tire inflator kit" karena menghemat ruang bagasi dan bobot total kendaraan.

Kendati 45 persen kendaraan di Amerika masih memboyong ban serep berukuran kecil, namun sebagian pabrikan lainnya sudah menggunakan ban berjenis "run-flat" yang bisa melaju maksimal 80km/jam meski dalam keadaan kempes.

Analog meter digantikan panel digital

Fitur-fitur analog pada dashboard mobil antara lain RPM, speedometers, hingga indikator bahan bakar, secara perlahan sudah digantikan model digital.

Rem tangan manual digantikan rem elektronik

Berdasarkan penelitian marketplace otomotif CarGurus terhadap 32 pabrikan, ditemukan hanya 37 persen mobil baru di Inggris yang masih memakai rem tangan manual.

Sejumlah kalangan menilai kinerja rem elektrik lebih baik karena hanya menggunakan saklar yang menggerakkan sepasang motor kecil guna menarik rem belakang. Sedangkan pada rem tangan konvensional, pengemudi harus mengeluarkan tenaga untuk menarik tuas.
 
Tombol rem elektrik. (https://commons.wikimedia.org)


Baca juga: Pemindai sidik jari bakal jadi fitur keamanan mobil

Baca juga: Fitur canggih mobil baru bisa naikkan biaya asuransi

Baca juga: 10 fitur canggih mobil keluaran 2018
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018