Setelah kami cek, ternyata beberapa guru dan tenaga kesehatan sudah dibebaskan oleh KKB
Jakarta (ANTARA News) - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) mengancam para guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua agar tidak melakukan aktifitas mereka.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol A.M. Kamal mengatakan, dari keterangan salah satu guru SD YPGRI 1 Mapenduma berinisial MN, diketahui bahwa MN dan 15 orang guru lainnya serta tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma telah diancam dan ditahan untuk tidak melakukan aktivitas selama dua pekan dari 3 Oktober hingga 17 Oktober 2018.

"Iya, KKB menyandera sekelompok guru dan tenaga kesehatan," kata Kombes Kamal, saat dihubungi, Senin.

Pelaku pengancaman adalah Egianus Kogeya yang merupakan adik dari Kely Kwalik, mendiang pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

KKB mengancam para guru dan tenaga medis tersebut lantaran mencurigai mereka sebagai aparat keamanan yang sedang menyamar untuk mengorek informasi tentang KKB di Distrik Mapenduma.

Distrik Mapenduma memiliki dua sekolah yakni SD YPGRI 1 Mapenduma dan SMPN Mapenduma. Selain itu distrik ini memiliki sebuah Puskesmas.

Polisi langsung bergerak saat mengetahui adanya penyanderaan ini.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menambahkan saat ini para guru dan tenaga kesehatan sudah diamankan polisi. Hanya dua korban yang kondisinya luka-luka karena dianiaya.

"Setelah kami cek, ternyata beberapa guru dan tenaga kesehatan sudah dibebaskan oleh KKB. Cuma ada dua korban dianiaya sehingga luka-luka. Dianiaya karena dianggap sebagai mata-mata," katanya.

Satu korban telah dilarikan ke RS Bhayangkara Jayapura. Sementara satu lainnya dirawat di RS Wamena.

Baca juga: Begini peristiwa penyerangan kelompok bersenjata di Nduga, Papua
Baca juga: Ingin bagi makanan, dua anggota TNI tewas ditembak di Papua



 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018