Semarang (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selama sepekan menggelar latihan mitigasi aksi terorisme di kompleks Bandara Ahmad Yani Semarang.

Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius saat penutupan Latihan Mitigasi Aksi Terorisme Terintegrasi di Lanumad Ahmad Yani Semarang, Rabu, mengatakan latihan ini sebagai bentuk kesiapan antarinstansi yang merupakan para pemangku kepentingan di lingkungan bandara internasional ini.

Latihan yang digelar selama sepekan terakhir ini diikuti personel TNI, Polri, serta para pemangku kepentingan di lingkungan bandara Semarang, seperti PT Angkasa Pura I, Airnav Bandara Semarang, dan instansi terkait lain.

Menurut dia, latihan yang dilaksanakan di lingkungan bandara ini didasarkan atas kerawanan serangan teroris yang mengincar jumlah korban masif.

"Bandara menjadi salah satu target, juga pelabuhan laut, terminal, dan sebagainya," kata Kepala BNPT.

Serangan teror dengan jumlah korban masif, lanjut dia, akan memunculkan ketakutan.

"Ini yang harus diantisipasi. Oleh karena itu, BNPT menyiapkan program strategi," tambahnya.
 
Penutupan latihan mitigasi aksi terorisme yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di kompleks Bandara Ahmad Yani Semarang, Rabu (31/10/2018). (Istimewa)


Ia menjelaskan Standard Operating Procedure (SOP) baku sudah disiapkan untuk diterapkan dalam mengantisipasi terjadinya serangan teroris.

Meski demikian, lanjut dia, SOP baku tersebut akan disesuaikan dengan spesifikasi masing-masing bandara atau pelabuhan.

Ia mencontohkan SOP penanganan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang tentu ada perbedaan dengan bandara lain.

"Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara sibuk, tentu penanganannya lebih besar. Ada perbedaan sistem penanganannya tetapi tetap ada SOP baku," katanya.
 

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018