Jakarta (ANTARA News) - Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Azyumardi Azra, meminta masyarakat khususnya kaum muda untuk tidak mempertentangkan Islam dengan isme-isme kebangsaan.

"Para pemuda muslim untuk meyakini tiga hal agar dapat berkontribusi besar untuk kedaulatan bangsa," kata Azyumardi dalam Dialog Publik yang digelar pada Rakernas II DPP GEMA Mathla`ul Anwar di ICE BSD Tangerang, Jumat.

Ia menjelaskan hal pertama yakni meyakini bahwa Islam wasathiyah merupakan pilihan terbaik untuk hidup di tengah kehidupan bangsa yang majemuk.

Menurut dia, Islam wasathiyah ialah tipologi Islam pertengahan yang tidak kaku sekaligus tidak longgar karena berada di pertengahan.

"Kedua, pemuda muslim harus yakin cinta tanah air adalah bagian dari iman sehingga tak lagi mempertentangkan Islam dengan kebangsaan seperti yang sering digaungkan oleh tipe ajaran Islam impor yang datang belakangan yang belum tentu sesuai dengan Indonesia," katanya.

Ia juga menekankan agar kaum muda dan masyarakat tak mudah silau dan terpesona oleh ajaran Timur Tengah yang pro-kekerasan yang berbeda karakter dengan Indonesia.

Hal ketiga yakni pemuda muslim juga harus yakin bahwa kemajuan Indonesia adalah kemajuan umat Islam.

"Anda lihat misalnya perusahaan penerbitan yang dulu didirikan para pastur ternyata pegawainya mayoritas muslim yang berjilbab," kata Azyumardi.

Pada kesempatan yang sama Rektor Universitas Mathla`ul Anwar, Prof. Abdul Gani Abdullah, meminta para pemuda memegang teguh Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa yang harus terus dipromosikan kepada siapapun.

Baca juga: MUI: NKRI Sudah Final, Jangan Lagi Pertentangkan Islam Dengan Pancasila

"Pancasila dapat diterima oleh siapapun," katanya.

Sedangkan menurut mantan Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla`ul Anwar Ahmad Mukhlis Yusuf, para pemuda muslim mau tidak mau harus menjadi pribadi teladan yang amanah agar dipercaya sebagai pemimpin masa depan yang dapat menyebarkan ajaran Islam damai.

"Dengan cara itu maka citra Islam di mata nonmuslim akan positif," katanya.

Baca juga: Jusuf Kalla minta jangan pertentangkan Islam dengan semangat kebangsaan

Baca juga: Azyumardi: Nasionalisme Indonesia beda dari Timur Tengah

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018