Jayapura (ANTARA News)- Tim Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) bersama petugas kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Wamena, Kabupaten Jayawijaya, siaga menunggu korban penembakan dan pembantaian di Nduga yang membutuhkan penanganan medis.

"Rencananya hari ini akan datang lagi beberapa korban dari Nduga ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, untuk dirawat di RSUD Wamena. Jadi kami tim bersama petugas rumah sakit sementara siaga menunggu," kata Kepala Bidang Respons Emergensi UP2KP yang memimpin tim Darwin Rumbiak ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Rabu.

"Sampai saat ini kami masih tetap siaga menunggu kedatangan para korban yang rencananya akan dikirim ke Wamena untuk dirawat di rumah sakit," ujarnya.

Darwin mengaku belum mengetahui jumlah pasti korban yang dikirim ke Rumah Sakit Wamena. Ia menambahkan menurut informasi yang dia dapat Kapolda dan Pangdam juga akan datang bersama para korban dari Kabupaten Nduga.

Tim UP2KP sudah membantu menangani tiga korban penembakan di Nduga, yakni Jefri Subrianto (20) kena tembak di kepala dan lengan tangan kanannya terluka, Ayub (20) yang lengan tangan kanannya robek, dan Marthinus Polilin (23) yang kena tembak pada kaki kanan bagian bawah lutut.

Ketiga korban tersebut dievakuasi melalui jalan darat ke Markas Kodim 1702/Jayawijaya sekitar pukul 16.00 WIT lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Wamena sekitar pukul 18.00 WIT pada Selasa (4/12).

Kelompok kriminal bersenjata menyerang para pekerja pembangunan jembatan di Kabupaten Nduga, pada Minggu (2/12). Setelahnya, pada Senin (3/12) malam sekitar pukul 18.30 WIT mereka menyerang Pos TNI di Mbua.

Baca juga:
Wiranto instruksikan Kapolri-Panglima TNI kejar pelaku penembakan di Nduga habis-habisan
Polisi kesulitan cari info soal pembunuhan pekerja di Nduga

 

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018