Bandarlampung (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami sembilan kali kegempaan tremor harmonik sepanjang Rabu (5/12) hingga Kamis dini hari, dan secara visual gunung kabut 0-III, asap kawah tidak teramati, ombak laut tenang.

Menurut rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diterima di Bandarlampung, Kamis, meneruskan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau oleh Deny Mardiono AMd, Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau periode pengamatan 5 Desember 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, kondisi cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan.

Angin bertiup lemah ke arah utara dan barat. Suhu udara 25-31 derajat Celsius, kelembapan udara 66-100 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Laporan aktivitas Kegempaan Tremor Harmonik 9 kali, amplitudo 2-23 mm, durasi 100-400 detik. Vulkanik Dangkal 25 kali, amplitudo 3-20 mm, durasi 3-16 detik. Vulkanik Dalam 5 kali, amplitudo 35-57 mm, S-P 1-2 detik, durasi 17-30 detik. Tektonik Jauh 1 kali, amplitudo 48 mm, S-P tidak terbaca, durasi 460 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-15 mm (dominan 3 mm).

Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut ini disimpulkan tingkat aktivitas Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.


Baca juga: Belasan kegempaan letusan terjadi di Gunung Anak Krakatau
Baca juga: Gunung Anak Krakatau alami 407 kegempaan letusan




 

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018