Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden, Sandiaga Salahuddin Uno  terkait iklan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak memasang gelar akademik mengatakan gelar itu merupakan pencapaian dalam akademik.
   
"Bagi saya pribadi, gelar itu adalah sebuah hal yang menjadi pencapaian dalam akademik, tapi dalam pencalonan presiden dan wakil presiden masyarakat dengan sendirinya menilai prestasi dan rekam jejak kita," kata Sandiaga di Hotel Grand Cempaka di Jakarta Pusat, Senin malam.
     
Sandiaga saat ini sedang menempuh pendidikan Doktor di Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta dan sudah mengikuti ujian proposal disertasi tertutup untuk meraih gelar Sarjana Strata Tiga (S3).
   
Dia menjalani kuliah S3 dengan program Doktor Manajemen Riset di UPH dengan judul proposal disertasi "The Effect of Entrepreneurial Orientation on the Financial Performance of Large Listed Indonesian Companies : Why We Don't Need Entrepreneurial Leader in Big Firm".
     
Sandiaga lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat tahun 1990 mengambil Bachelor of Business Administration. 
     
Kemudian melanjutkan ke George Washington University, Amerika Serikat, mengambil Master of Business Administration dan lulus dengan IPK 4,0. 
     
"Saya rekam jejaknya di dunia usaha dan sempat di birokrasi sempat menjalani kontestasi Pilgub 2016 - 2017.  Kami serahkan masyarat yang menilai saya beruntung mendapatkan kesempatan gelar pendidikan dan Pak Prabowo mendapatkan dalam militer," kata Sandiaga.
   
Menurutnya, tidak dipasangnya gelar dirinya dan Prabowo,  nanti masyarakat harus menilai selama itu dilakukan dengan satu pendekatan yang jujur dan adil dan semuanya dalam kesetaraan.
     
"Saya rasa masyarakat bisa menyikapi dengan dewasa," kata Sandiaga.
   
 Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Baca juga: Sandiaga berbagi ilmu dengan pengusaha muslim Banyumas

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018