Surabaya (ANTARA News) - Polda Jawa Timur mengungkapkan, artis VA yang tersangkut kasus prostitusi dalam jaringan (daring) di Surabaya telah menerima pesanan layanaan pelacuran daring melalui muncikari ES dalam kurun waktu setahun.

Direskrimsus Polda Jawa Timur Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan di Surabaya, Kamis kemarin mengatakan, pihaknya mendapatkan data tersebut dari transaksi rekening koran milik germo ES.

"VA ini telah sebanyak 15 kali menerima transfer dari muncikari ES dan transfer ke muncikari ES sebanyak delapan kali untuk periode 1 Januari 2018 sampai 5 Januari 2019," kata Yusep.

Terkait pembagian dana tersebut, Yusep mengatakan, dari keterangan tersangka dana ditransfer dari pihak pengguna kepada muncikari maka diurai kepada pihak pemberi jasa layanan tersebut.

Ia menambahkan, satu sama lain mendapat persentasi sesuai kesepakatan yang pokoknya diberikan kepada pihak VA terbukti dari data rekening.

"Pihak muncikari mendapat 15 persen dan pihak oknum artis atau saksi korban mendapat 15 persen," kata dia.

Dengan data tersebut, ada kemungkinan VA dapat ditetapkan sebagai tersangka. Namun pihak kepolisian terlebih dahulu akan mengonstruksi konten komunikasi maupun transaksi terlebih dahulu.

Polda Jatim sebelumnya membongkar kasus pelacuran daring yang melibatkan artis ibu kota, VA dan AS dengan menetapkan dua muncikari, ES dan TN sebagai tersangka.

Selain keduanya, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengungkapkan ada lima artis yang teridentifikasi terlibat prostitusi yakni AC, TP, BS yang dikendalikan muncikari TN dan dua artis berinisial ML dan RF di bawah kendali germo ES.

Baca juga: Polisi ungkap artis 19 tahun terlibat prostitusi online

Baca juga: Karir Cathy Sharon tak terganggu walau diisukan terlibat jaringan prostitusi

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019