Cianjur (ANTARA News) - Satu orang meninggal dunia setelah minibus yang ditumpangi satu keluarga itu masuk ke dalam jurang di Jalan raya Bandung-Cianjur selatan tepatnya di tanjakan Hutan Ciuja Cianjur, Jabar, Minggu.

Informasi dihimpun supir yang tidak hapal medan berusaha menghindari tabrakan dengan kendaraan lain yang muncul dari arah berlawanan. Minibus bernopol D-1286 yang ditumpangi sembilan orang penumpang itu, terjun ke dalam jurang sedalam 30 meter.

Warga sekitar yang melihat kejadian langsung berhamburan ke lokasi kejadian dan langsung menolong korban keluar dari dalam kendaraan. Sembilan orang korban, termasuk yang meninggal dibawa ke RSUD Soreang Bandung.

Irfan Maulana supir minibus mengatakan, sebelum kejadian dia dan rombongan hendak kembali ke Bandung setelah menghadiri hajatan pernikahan saudaranya di Kecamatan Cidaun, Cianjur, saat memasuki tempat kejadian dari arah berlawanan muncul minibus yang berjalan agak ketengah.

Mendapati hal tersebut, Irfan berusaha menghindar dengan cara membanting kemudi ke arah kiri karena kondisi jalan yang sempit dan tidak menyangka ada jurang. Dia tidak dapat menguasai kemudi, sehingga minibus masuk ke dalam jurang.

"Saya sempat tidak sadarkan diri dan mendapti mobil yang saya kemudikan sudah berada di dalam jurang. Saya berusaha menghindari tabrakan dan tidak tahu ada jurang di sebelah kiri karena tidak ada pagar pembatas," ungkapnya.

Akibatnya dari sembilan orang penumpang yang terdiri dari enam orang dewasa dan tiga orang anak-anak mengalami luka berat dan satu orang di antaranya meninggal dunia karena terjepit bodi minibus yang ringsek kebagian dalam.

Sementara petugas yang datang ke lokasi bersama warga langsung membawa korban yang merupakan satu keluarga warga Kampung Baranangsiang, Desa Gunung Leutik, Soreang, ke RSUD Soreang untuk mendapatkan pertolongan medis.

Hingga malam menjelang, arus kendaraan menuju Bandung atau sebaliknya menuju Cianjur, tersendat karena petugas memberlakukan sistim satu arah secara bergantian. Rencana petugas akan menurunkan alat berat untuk mengevakuasi bangkai kendaraan dari dalam jurang.

Baca juga: Selama 2018, angka kecelakaan di Majalengka meningkat
Baca juga: Menhub: 70 persen kecelakaan lalu lintas dialami sepeda motor
Baca juga: Angka kecelakaan lalu lintas di Kalbar 2018 turun

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019