Malang (ANTARA News) - Juara bertahan tim putra Surabaya Bhayangkara Samator membuktikan mental juaranya saat menggebuk Palembang Bank SumselBabel untuk memastikan lolos ke final Proliga 2019 di Yogyakarta pada 23-24 Februari mendatang.

Pada laga terakhir babak empat besar putaran kedua di GOR Ken Arok Malang, Jawa Timur, Minggu siang, Randy Tamamilang dan kawan-kawan tampil agresif saat menyingkirkan Bank SumselBabel dengan skor telak 3-0 (25-21, 25-20, 25-23).

Laga ini merupakan penentuan bagi kedua tim untuk merebut satu tiket final tersisa, sehingga sejak awal set pertandingan berlangsung cukup alot dan sedikit "panas".

Di partai puncak Proliga musim ini, Samator akan menghadapi Jakarta BNI 46, tim yang dua kali mengalahkan mereka pada "final four" di Kediri dan Malang.

"Kami bersyukur akhirnya bisa lolos ke final. Anak-anak membuktikan mental juaranya dalam dua pertandingan terakhir," kata pelatih Surabaya Bhayangkara Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono usai pertandingan.

Setelah hanya meraih satu kemenangan pada babak empat besar putaran pertama di GOR Jayabaya Kediri pekan lalu, Ibarsjah memotivasi anak asuhnya untuk segera bangkit saat laga putaran kedua.

Namun, Randy Tamamilang dan kawan-kawan justru menelan kekalahan pada laga pertama di Malang, sehingga peluangnya menuju final sedikit meredup.

Beruntung Palembang Bank SumselBabel yang sebenarnya tinggal membutuhkan satu kemenangan untuk lolos final menderita kekalahan dari Jakarta Pertamina Energi. Peluang Samator masih terjaga.

"Saya bilang ke anak-anak, setiap laga adalah final. Buktikan bahwa Samator adalah tim juara dan akhirnya mereka bisa," tambah Ibarsjah.

Jalannya Pertandingan

Penampilan anak-anak Samator pada dua laga terakhir di Malang lebih solid. Jakarta Pertamina pun dibekuk 3-0 pada Sabtu (16/2) dan selanjutnya Bank SumselBabel juga dihabisi dengan skor sama 3-0.

Palembang Bank SumselBabel yang berambisi mengejar tiket final, sebenarnya bermain apik dan mengimbangi tekanan Samator. Sempat tertinggal 13-17, Bank SumselBabel mampu mengejar untuk menyamakan skor 17-17 dan 18-18.

Namun, setelah itu, Samator kembali menekan untuk menambah empat angka beruntun hingga tidak terkejar dan menang 25-21.

Keperkasaan Samator berlanjut pada set kedua. Rival Nurmulki, Toiran, Randy Tamamilang, Machfud Nurcahyadi, dan Yuda Mardiansyah bermain agresif. Umpan-umpan matang dari Nizar Zulfikar diselesaikan dengan baik untuk menghasilkan angka.

Mereka unggul cepat 8-3, berlanjut 16-11 dan menutup set kedua dengan skor 25-20.

Palembang Bank SumselBabel belum mau menyerah dan bangkit pada set ketiga. Mengandalkan Aflredo Zequeira, Danijel Galic, Dimas Saputra, dan Vandim, mereka sempat memimpin 8-4 hingga 16-12.

Akan tetapi, pertahanan anak-anak Palembang sedikit mengendor setelah "technical time out" kedua dan Samator bisa memanfaatkan situasi untuk mengejar angka menjadi 16-16.

Pertandingan makin sengit, kejar-mengejar angka terjadi hingga kedudukan 22-22. Namun, Samator membuktikan mental juaranya untuk menyudahi perlawanan Bank Sumselbabel dengan skor tipis 25-23.

"Secara keseluruhan tim kami hari ini bermain sangat bagus dan bisa mengimbangi Samator, tapi ada keputusan wasit yang merugikan sehingga berdampak pada psikologis pemain," kata pelatih Palembang Bank SumselBabel Pascal Wilmar.

Ia tidak mau menyalahkan wasit, tetapi seharusnya pada laga krusial seperti final four, pengadil lapangan harus jeli dan tegas dalam mengambil keputusan sehingga pertandingan menjadi fair play.

Baca juga: Putri PGN Popsivo tantang Pertamina pada final Proliga
Baca juga: Tim putra Jakarta BNI pastikan tiket final Proliga 2019

 

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019