Markas Besar PBB (ANTARA News) - Seorang bocah Indonesia berumur enam tahun, Bryan Jevoncia, pada Rabu di Markas Besar PBB menerima penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah memenangi lomba sayembara mendisain perangko PBB. Acara pemberian penghargaan berlangsung di salah satu taman di kompleks gedung PBB dan dihadiri oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon serta sejumlah kepala perwakilan negara-negara asing, termasuk Wakil Tetap RI untuk PBB Marty Natalegawa. Bryan adalah satu di antara enam anak berusia 6-15 tahun dari berbagai negara yang gambarnya dinyatakan akan dijadikan sebagai desain perangko PBB seri tahun 2008. Sayembara yang bertema "Kita Dapat Mengatasi Kemiskinan" itu diikuti oleh sekitar 12.000 peserta dari 124 negara dan diadakan dalam rangka peringatan Hari Internasional Penghapusan Kemiskinan. "Sangat membanggakan, ada putera Indonesia yang terpilih dari sekian ribu peserta. Ini menjadi tanda bahwa generasi muda kita mampu menghasilkan karya-karya yang baik, membangun solidaritas dan peka terhadap masalah kemiskinan," kata Marty ketika diminta komentarnya oleh ANTARA News. Selain mendapat kehormatan gambarnya dijadikan disain perangko PBB seri tahun 2008, Bryan juga mendapatkan penghargaan dari PBB berupa sertifikat. Disain perangko yang digarap Bryan bercerita tentang anak-anak yang setelah pulang sekolah membantu ibu mereka dengan mencari uang melalui keterampilan mereka, yaitu dengan menggunakan sisa-sisa bahan pakaian jahitan. "Idenya memang dari saya. Saya dulunya penjahit dan banyak kain-kain yang tidak terpakai yang bisa digunakan. Dia ternyata bisa menggambarkannya dengan mudah. Dulu waktu kecil dia terbiasa mencoret-coret kertas sisa guntingan pola yang saya kerjakan," papar ibunda Bryan, Rosiana Fardimin (43), yang mendampingi Bryan ke New York untuk menerima penghargaan dari PBB. Selain oleh Rosiana, bocah kelahiran Pontianak pada 16 Desember tahun 2000 dan saat ini duduk di kelas 2 SD Suster Pontianak, Kalimantan Barat, itu juga didampingi oleh kepala sekolahnya, Rosa De Lima. Bryan sendiri mengaku senang mendapat penghargaaan PBB atas hasil karyanya. Ia juga mengungkapkan harapannya untuk dapat bertemu dengan satu tokoh di Indonesia untuk menunjukkan penghargaan yang diterimanya tersebut. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007