Jakarta (ANTARA) - Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebutkan, Badan Pengawas Pemilu tidak bertindak atas banyak dugaan praktek politik uang oleh pihak tertentu menjelang Pilpres 2019.

"Saat ini tampak indikasi-indikasi kecurangan seperti politik uang dan tak ada tindakan dari Bawaslu," kata Ketua Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhammad Taufik, saat membuka diskusi mingguan bertema "Tolak Money Politics", di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut dia, secara kasat mata calon petahana bagi-bagi uang dan sembako kepada masyarakat.

"Semua tenang, Bawaslu tenang, polisi tenang, giliran konser Ahmad Dhani distop, kepada musik takut, sama emak-emak takut," kata dia.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kecurangan dalam Pemilu 2019, Seknas Prabowo-Sandi telah membentuk laskar anti kecurangan yang di sebar ke tiap-tiap daerah.

"Saya kira Seknas mulai dari minggu lalu mungkin sampai besok telah membentuk laskar anti kecurangan. Laskar kami bentuk di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat," katanya.

Menurut dia, dengan sisa waktu 30 harian lebih, semua harus terus bergerak dan mengantisipasi langkah-langkah atas kecurangan-kecurangan.
"Politk uang sangat terlihat, di Jakarta pun ada," katanya.

Wakil ketua DPRD DKI itu menyatakan, politik uang juga pernah terjadi masif pada Pilkada DKI Jakarta 2017. "Ketika Pilgub DKI, sembako ditebar ke seluruh Jakarta, tetapi suaranya tetap ke kita (Anies Baswedan-Sandiaga Uno)," ucapnya.

Diskusi menghadirkan sejumlah panelis seperti mantan Ketua MPR, Amien Rais, Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan, anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Ledia Hanifa Amaliah, dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019