Barikade Gus Dur Provinsi Banten Banten meluruskan hoaks atau kabar bohong yang menyudutkan pasangan calon presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Lebak (ANTARA) - Barikade Gus Dur Provinsi Banten meluruskan hoaks atau kabar bohong yang menyudutkan pasangan calon presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

"Kita berharap pelurusan kabar bohong itu agar masyarakat tidak mempercayainya," kata Ketua Barikade Gus Dur Banten Roji Santani saat dihubungi di Lebak, Jumat.

Barikade Gus Dur merasa prihatin adanya serangan terhadap pasangan capres nomor urut 01 dengan menyebarkan hoaks, ujar kebencian juga kampanye hitam melalui media sosial.

Bahkan, mereka juga melecehkan dan hinaan hingga plesetan terhadap kepala negara yang tidak pantas disebutkan sebagai negara landasan pedoman Pancasila.

"Kita sebagai orang timur tentu memegang teguh etika, saling menghargai, beretika, sopan santun, mencintai kedamaian dan tidak menyebar kebencian," katanya menjelaskan.

Menurut dia, Barikade Gus Dur menyampaikan kepada masyarakat agar tidak mempercayai isu-isu yang menyerang terhadap pasangan capres Jokowi-Ma'ruf Amin.

Penyebaran berita bohong, ujar kebencian dan kampanye hitam bertujuan untuk mempengaruhi pada Pilpres 2019 agar masyarakat tidak memilih nomor urut 01.

Karena itu, Barikade Gus Dur menuntut keadilan yang menjelek-jelekan dan menuduh kepada Presiden Jokowi sebagai antek-antek PKI, komunitas koruptor, mensahkan perkawinan satu jenis, serbuan tenaga kerja China dan sebagainya merupakan penyebaran fitnah dan kampanye hitam.

"Kami berharap warga Banten jangan mempercayai isu-isu yang menyudutkan Jokowi. Kita menilai seseorang harus menggunakan variabel yang jelas dan jangan emosi sesaat," katanya.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019