Nunukan (ANTARA) - Komando Armada II Wilayah Timur TNI AL menyoroti bergesernya patok perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara di Desa Ajikuning, Kecamatan Sebatik Tengah.

Asisten Intelijen Koarmatim II, Kolonel Laut Jatiar Sinaga di Nunukan, Rabu menyatakan, saat memasuki jalur sungai mulai dari patok perbatasan I di Desa Pancang, Kecamatan Sebatik Utara menuju patok III Desa Ajikuning ternyata tidak berada di titik koordinatnya.

Sesuai petunjuk yang dimiliki, patok perbatasan III di Desa Ajikuning tersebut seharusnya berdiri pada koordinat 4.10 derajat. Namun faktanya, patok perbatasan yang berdekatan dengan Pos Pengamanan Perbatasan (pamtas) TNI AD itu berada satu kilo meter di dalam wilayah NKRI.

Jatiar Sinaga menyatakan, pada saat menyusuri sungai Desa Ajikuning itu sangat kaget karena dikabarkan masuk wilayah kedaulatan Malaysia. Padahal, jika merunut pada titik koordinat yang sebenarnya patok perbatasan III tersebut berdiri di sebelah sungai itu.

Ia mengungkapkan, fakta yang ditemukan di lapangan soal patok perbatasan ini akan dilaporkan kepada pimpinan dan Pemerintah Indonesia. Tentunya, bertujuan agar dapat diselesaikan bersama demi kedaulatan NKRI.

Patroli Koarmatim II ini yang dipimpin Kolonel Laut Jatiar Sinaga di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kabupaten Nunukan telah berlangsung sejak sepekan lalu dengan menyusuri tapal batas perairan guna melihat langsung situasi dan kondisi yang sebenarnya.

Baca juga: Patok perbatasan Indonesia-Malaysia rusak telah diperbaiki
Baca juga: Warga pertanyakan tapal batas dengan Malaysia




 

Pewarta: Rusman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019