Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa pelayanan secara komersial Moda Raya Terpadu (MRT) mulai tanggal 1 April 2019, meskipun besaran tarif belum ditetapkan oleh DPRD DKI Jakarta.

"Saya sampaikan MRT saat ini operasional terus jalan, tapi secara komersial baru pada 1 April," kata Anies di Stasiun MRT Istora Mandiri di Jakarta Pusat, Kamis.

Saat ini, operasi MRT jalan terus warga masih bisa gunakan secara cuma-cuma hanya dibatasi jamnya pada pukul 16.00 WIB, sampai 31 Maret setelah itu operasional secara komersial.

"Dengan dewan sudah ada kesepakatan tinggal ketok aja (persetujuan) hari Senin. Semua izin semua siap, tanggal 24 Maret peresmian," kata Anies.

Diungkapkan Gubernur bahwa mengenai tarif MRT perkilometer dan sudah ada tabelnya. Nanti harganya itu misalnya dari stasiun A ke B, kalau dirata - rata keseluruhan sebesar Rp10.000,-.

"Seperti sekarang dibatasi sampai jam 4 sore, tapi kereta jalan terus sampai malam tapi penumpang tidak bisa lagi, kecuali jam - jam yang sudah ditentukan," kata Gubernur.

Anies bersama Presiden RI, Joko Widodo kembali mencoba" perjalanan dengan menggunakam MRT. Mereka berangkat dari Monas menggunakan transjakarta dan turun di stasiun Bunderan Hotel Indonesia (HI) menggunakan MRT menuju Lebak Bulus.

"Ini salah satu contoh integrasi antar moda dimanfaatkan. Seperti saya sampaikan kata kuncinya adalah integrasi yang selama ini mengelola moda transportasi terpisah-pisah," kata Anies.

"Sekarang ini, kita yakin dengan moda terintegrasi, maka bagi pengguna akan mendapatkan kenyamanan," kata Anies.*


Baca juga: DPRD DKI belum putuskan besaran tarif MRT
Baca juga: Presiden-Ibu Negara jajal integrasi Busway-MRT



 

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019