Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan masih menunggu keputusan dari kesepakatan DPRD mengenai tarif harga angkutan massal Moda Raya Terpadu (MRT).

"Kenapa saya tidak memberitahukan sekarang? Meskipun sudah disepakati, tapi belum diketok (DPRD)," kata Anies Bunderan Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat, Minggu saat acara peresmian MRT.

Dijelaskannya mengenai kesepakatan besaran tarif untuk MRT diputuskan pada hari Senin (25/3) oleh DPRD. Namun adab dan etikanya diumumkan sesudah ditetapkan

"Jadi saya ada tabelnya (harga) di kantong saya sekarang. Tabelnya ada dari setiap stasiun ada, tapi saya ingin jaga. Etikanya diumumkannya hari Senin," kata Gubernur.

Dia mengatakan tarif MRT itu bukan tarif flat. Jadi ada yang di bawah Rp10.000, ada yang di atas Rp10.000. Tergantung dari mana mau ke mana.

"Jadi ini dari kebiasaan baru. Kita kebiasaannya tarifnya flat. Kalau (MRT) ini tarifnya berdasarkan stasiun. Anda naik dari stasiun mana, turun stasiun mana, harganya beda-beda," kata Anies.

Saat ini sudah ada pembangunan 13 stasiun, dan MRT akan beroperasi dengan delapan rangkaian mulai pk 05.30 sampai 22.30 WIB selama bulan Maret dan April.

Sesudah bulan April, jumlah rangkaian ditingkatkan menjadi 16, dan jam operasional ditambah dari pk 05.00 sampai 24.00 WIB.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019