Bangkok (ANTARA) - Partai Pheu Thai Thailand pada Rabu mengatakan telah membentuk "barisan demokrasi" dengan sejumlah partai lain pascapemilu bersengketa.

Melalui aliansi politik, pihaknya mengaku akan meraup 255 kursi yang menjadikannya mayoritas di majelis rendah parlemen, sehingga mempunyai hak untuk membentuk pemerintahan.

Namun, aliansi tersebut tampaknya akan gagal dalam pemilihan perdana menteri, yang membutuhkan suara gabungan dengan majelis tinggi parlemen, Senat, yang sepenuhnya ditunjuk oleh junta militer, yang pada 2014 melengserkan pemerintahan Pheu Thai terpilih.

Calon perdana menteri dari partai Pheu Thai, Sudarat Keyuraphan saat konferensi pers mengatakan bahwa bersama dengan partai lain dalam "barisan demokratis" aliansi oposisi akan mengantongi 255 kursi, berdasarkan perhitungan yang dihimpun dari hasil pemilu parsial.

Hasil tidak resmi pemilu pada Minggu ditunda hingga Jumat di tengah penghitungan suara yang kisruh dan tuduhan kecurangan.

Baca juga: Pengamat klaim hadapi keterbatasan dalam menilai pemilu Thailand

Baca juga: Pemerintah Thailand tolak tunda pemilu

Baca juga: Rakyat Thailand Beri Suara di Pemilu Penting



Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019