Dumai (ANTARA) - Aktivitas penerbangan pesawat komersil kembali terganggu "jerebu" atau kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Bandara Pinang Kampai Kota Dumai, Riau, akibat jarak pandang pilot tidak aman pada batas di bawah 2.000 meter, Rabu pagi.

Koordinator Satuan Pelaksana Bandara Pinang Kampai Dinas Perhubungan Dumai, Irvan, Kamis mengatakan, penerbangan Wings Air rute Batam-Dumai pada Rabu pagi terpaksa "delay" atau tertunda terbang sekitar setengah jam akibat terhalang jerebu.

"Hanya tertunda setengah jam terbang dari Batam menuju Dumai karena jarak pandang di bawah 2 kilometer tidak aman," kata Irvan.

Dijelaskan, kondisi jerebu menghadang penerbangan ini hanya terjadi sesaat, sebab menjelang siang hari, udara kembali normal dan pesawat akhirnya bisa terbang ke Bandara Kualanamu Sumatera Utara.

Pesawat melayani Rute Batam-Dumai PP, Dumai-Medan PP dan Dumai-Pekanbaru PP ini mengalami penundaan di saat akan membawa sekitar 72 penumpang naik dari Bandara Dumai ke Bandara Medan.

"Jelang siang pesawat terbang dari Bandara Dumai ke Medan sudah normal dan tidak terhalang asap," sebutnya.

Diketahui, belum lama ini penerbangan pesawat Wings Air juga terganggu kabut asap dan membuat pesawat membatalkan penerbangan dari Bandara Dumai ke Medan karena jarak pandang terbatas mencapai di bawah 1.000 meter.

Jerebu kembali muncul di Kota Dumai terpantau sejak Selasa (27/3) malam dengan bau menyengat, dan pada Rabu pagi tampak mulai pekat, namun belum membuat aktivitas warga terganggu.

Pemerintah setempat telah memberikan bantuan belasan ribu masker kepada masyarakat untuk mengurangi dampak negatif asap atau dalam bahasa masyarakat setempat disebut jerebu.

Pewarta: Abdul Razak
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019