Kami tidak perlu memiliki beberapa wartawan untuk membuat berita
Jakarta (ANTARA) - Facebook merancang "tab berita" khusus untuk menempatkan produk jurnalistik "berkualitas tinggi dan dapat dipercaya", kata kepala eksekutif Mark Zuckerberg, Senin (1/4).

Zuckerberg menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah video percakapan tentang masa depan teknologi, bersama Mathias Doepfner selaku pimpinan media Jerman Axel Springer.

Zuckerberg tertarik membuat produk terpisah dari feed Facebook, guna menyajikan berita-berita berkualitas kepada pengguna yang menginginkan konten-konten berita dari media profesional.

"Kami ingin ini memunculkan informasi berkualitas tinggi dan dapat dipercaya," kata Zuckerberg dalam video itu, dilansir AFP, Selasa.

"Banyak orang yang meminta lebih banyak berita," katanya.

Zuckerberg mengatakan, 10 - 15 persen pengguna Facebook akan tertarik pada tab berita khusus. Organisasi jurnalistik yang beritanya terpilih akan mendapatkan kompensasi khusus dari Facebook.

"Kami tidak perlu memiliki beberapa wartawan untuk membuat berita," katanya.

Langkah itu merupakan arah baru bagi Facebook, yang dituduh memungkinkan terjadinya penyebaran informasi hoaks, saat fitur "news feed" berisi unggahan dari pengguna, kemudian dikonsumsi oleh pengguna lainnya.

Zuckerberg menegaskan bahwa Facebook tidak akan menjadi "penerbit," melainkan sebagai mitra untuk perusahaan media.

"Penting bagi saya bahwa kami membantu orang-orang mendapatkan berita yang dapat dipercaya dan menemukan solusi yang membantu jurnalis di seluruh dunia karena mereka melakukan pekerjaan penting," kata Zuckerberg.

Zuckerberg mengatakan tab berita itu akan dikurasi atau diseleksi. Namun ia menegaskan bahwa detail produk baru itu masih dipelajari.

"Facebook berpotensi memiliki hubungan langsung dengan penerbit untuk memastikan konten mereka tersedia," katanya.



Baca juga: Mark Zuckerberg minta pemerintah perbarui regulasi Internet

Baca juga: Facebook perketat layanan video streaming

Baca juga: Jelang Pilpres, Facebook lebih aktif telusuri akun palsu terorganisir

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019