Jakarta (ANTARA) - Korban luka dan meninggal dunia AH dan RN, dalam aksi penjambretan di Jalan HR Rasuna Said, Jumat dinihari, merupakan sahabat dekat dan sudah seperti saudara.

Bambang, ayah Ajeng (AH), menyebut jika putrinya dan almarhumah Ria (RN) korban lainnya dalam kejadian itu menyebut keduanya sudah saling mengenal sejak lama, hingga tak heran keduanya sering pergi bersama.

"Mereka ini bukan lagi teman, sudah kayak saudara, bahkan Ria kadang tinggal di rumah kami, walau dia juga punya rumah di Bogor, kami sudah anggap saudara," kata Bambang saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Bahkan, kata Bambang, keduanya juga, bersama-sama bergelut sebagai pengemudi ojek online sejak hampir satu tahun yang lalu di tengah kesibukannya yang lain, hanya saja Ajeng terkadang lebih memilih sebagai pengantar makanan di aplikasi ojek online di tengah padatnya jadwal sebagai mahasiswi di Universitas Budi Luhur, Cileduk.

Saat ini, Ajeng terbaring lemas di RS Pelni setelah sebelumnya sempat dirawat di RS MMC pasca kejadian. Namun pihak keluarga belum dapat memberikan informasi jika rekannya telah meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

"Kami belum kasih tahu, dia juga belum tahu, makannya kenapa kami juga batasi tadi, karena takut temennya yang jenguk keceplosan atau apa kan, ya walau sempat nanya gimana kondisi Ria, kita cuma bisa jawab, Ria lagi sama keluarganya nanti kita temui kalo sudah sembuh," ujar Bambang.

Sebelumnya, seorang pejambret berinisial HZ dan wanita yang menjadi korban kejahatan berinisial RN meninggal dunia saat terlibat aksi kejar-kejaran di kawasan Kuningan Jakarta Selatan pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Polres Metro Jakarta Selatan menyebut kejahatan ini berawal dari RN menumpang sepeda motor yang dikemudikan AH melintasi Jalan Menteng arah Kuningan. Kemudian korban dijambret saat melintasi perempatan lampu merah oleh dua penjambret yang menggunakan sebuah sepeda motor tanpa plat nomor.

Korban mengejar sepeda motor pelaku hingga di Wisma Tugu 66 Kuningan, bahkan pelaku dan korban terlibat tarik-menarik tas.

Kedua sepeda motor itu terjatuh hingga pelaku HZ dan korban RN meninggal dunia. Sedangkan seorang pelaku lainnya berinisial MSA dan korban AH mengalami luka.

Ajeng saat kejadian dalam kondisi sadar, namun mengalami luka yang cukup serius, yaitu paha kanan dan tulang kering kakinya patah akibat terjatuh saat peristiwa penjambretan terjadi.

Setelah lebih dulu ditanganai ke RS Metropolitan Medical Center (MMC) kini Ajeng dipindahkan ke RS Pelni dan rencananya akan menjalani operasi Jumat Malam pukul 22.00 WIB.

Pihak keluarga berharap agar Ajeng dapat segera pulih, setelah menjalani operasi nanti. Dan tak hanya itu, mereka juga berharap pihak kepolisian dapat meningkatkan patroli di ruas ruas jalan yang dinilai rawan, agar peristiwa yang menimpa anaknya tak terulang kembali.

"Saya hanya bisa minta doanya agar operasinya lancar, dan anak saya bisa cepat sembuh dan beraktifitas seperti biasanya," ucap Bambang menambahkan.

Baca juga: Mahasiswa menjambret ditangkap

Baca juga: Tersangka penjambretan dengan korban tewas serahkan diri

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019