Ambon (ANTARA) - Uskup Diosis Amboina, Monsignor Petrus C Mandagi, menegaskan, politik adalah alat untuk pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat dan bukannya dijadikan sebagai sarana mencari kekuasaan.

"Peristiwa pesta demokrasi hari ini yang penting berjalan aman dan damai jadi pilihlah sesuai hati nurani dan yang penting jangan berkelahi cuma karena pemilihan ini," kata dia, di Ambon, Rabu.

Penjelasan Uskup disampaikan usai melakukan pencoblosan di TPS 2 Kelurahan Uritetu, Kecamatan Sirimau (Ambon) pada pukul 08.20 WIT.

Menurut dia, merusak bangsa dengan perkelahian itu sangat memalukan, tetapi yang penting aman dan damai serta menjaga suasana persaudaraan.

"Untuk elit pilitik, bagi saya jadilah politikus yang baik, bukan yang brengsek dan menyukai saja politik untuk kepentingan sendiri, kelompok, atau kepentingan keluarga, sebab politik adalah alat untuk pelayanan, alat untuk pengabdian dan bukannya dijadikan sebagai pencari kekuasaan dan keuntungan diri sendiri," tegasnya.

Uskup juga berharap kepada pemimpin bangsa yang akan terpilih hari ini semoga tetap menjadi Presiden dan Wail Presiden yang baik serta mengayomi seluruh masyarakat dan bukannya memihak kelompok agama maupun etnis dan golongan tertentu saja.

"Jadilah pemimpin yang rendah hati, sederhana, mengayomi, serta mencintai masyarakat supaya pemimpin itu benar-benar menjadi alat dari Tuhan untuk membawa kedamaian dan ketentraman dalam dunia ini," ujarnya.

Kalau sadar sebagai orang beragama, maka kepemimpinan adalah suatu alat dari Tuhan untuk menghadirkan perdamaian dan persaudaraan.

TPS 2 Kelurahan Uritetu yang berlokasi di SMA Negeri 2 Ambon dan diketuai Hanokh Solavei selaku ketua KPPS ini pada pemilu kepala daerah Gubernur-Wagub Maluku tahun lalu terdapat 386 pemilih dan dibagi menjadi dua TPS untuk Pemilu serentak 17 April 2019.

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019