Kami sangat mengharapkan bantuan, dari pemerintah dan para donatur. Untuk biaya operasi anak kami yang saat ini tidak berdaya,
Mataram (ANTARA) - Muhammad Ridho Abdullah, bocah berusia 2 tahun asal Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami pembengkakan di bagian mulutnya dan di mata kirinya serta mulutnya terus mengeluarkan darah hingga giginya copot, akibat penyakit kanker rahang.

Ishak, ayah Ridho Abdullah yang sehari-hari berprofesi buruh bangunan di Lombok Timur, Senin, mengaku tidak tega melihat anaknya yang terus menerus menangis karena menahan rasa sakit.

"Sudah satu bulan anak saya sakit, dan kami tidak punya biaya untuk pengobatan anak kami,” sebutnya.

Karena itu, dirinya sangat mengharapkan adanya bantuan dari para dermawan, baik itu pemerintah maupun para donatur untuk membantu pembiayaan pengobatan anaknya.

"Kami sangat mengharapkan bantuan, dari pemerintah dan para donatur. Untuk biaya operasi anak kami yang saat ini tidak berdaya,” ujarnya.

Ia menyatakan untuk menyembuhkan penyakit anaknya itu membutuhkan biaya yang cukup besar, karena Ridho belum memiliki kartu BPJS.

Kini bocah tersebut dirawat di Rumah Sakit Umum (RSUD) Kota Selong Lombok Timur untuk sementra, dan rencananya akan di rujuk ke Rumah Sakit yang lengkap dengan fasilitasnya seperti, Rumah Sakit yang ada di Jakarta, Surabaya, atau Denpasar, Bali.

Sementara itu, Lispa adik ibunya Ridho menyebutkan awalnya orang tua bocah tersebut mengira hanya sakit biasa dan sempat dibawa berobat ke pengobatan tradisional (Belian Sasak) Namun begitu sakitnya tidak kunjung sembuh, pada akhirnya bibik bocah tersebut berinisiatif untuk membawanya ke puskesmas Sembalun untuk berobat.

"Kita sekeluarga mengira hanya sakit bisa, dan kami bawa ke belian sasak untuk berobat. Tapi tidak sembuh-sembuh,” katanya.

Gejala penyakit yang dialami Ridho telah berlangsung selama 20 hari, seperti, bengkak di rahang bagian bawah dan pipi bagian kiri, sehingga menyebabkan dia tidak bisa makan.

"Begitu saya lihat keadaan Ridho, saya berinisiatif membawanya ke puskesmas untuk di periksa. Karena saya yang selalu mengasuhnya tiap hari jika di tinggal oleh orang tuanya utuk mencari nafkah di sawah orang,” jelasnya.

Satu minggu setelah dibawa ke puskesmas untuk diobati, sakit yang di derita tidak kunjung sembuh juga, malah keadaan bocah tersebut semakin parah. Yakni, rahang dan pipinya semakin membengkak dan mengeluarkan darah dari mulutnya, dan langsung dibawa kembali ke puskesmas untuk dirawat.

Pada saat itu pula barulah dokter yang menangani bocah tersebut mendiagnosa, bahwa anak tersebut menderita kanker rahang.

Bagi dermawan dan para donatur yang ingin menyisihkan sebagian rizkinya untuk kesembuhan Ridho dapat menghubungi langsung kepada orang tuanya, Ishak.

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019