gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami
Mataram (ANTARA) - Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,0 mengguncang Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Senin, pukul 14.49 WITA, dan dirasakan hingga di wilayah pesisir Samudera Hindia Selatan Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 9,18 lintang selatan dan 117,52 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer arah selatan Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa.

"Lokasi gempa bumi tersebut berada di laut pada kedalaman 78 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, melalui keterangan tertulis.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kata dia, gempa bumi berkedalaman dangkal tersebut diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar normal oblique.

Agus menambahkan dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa dan Lombok Tengah skala III MMI, di Denpasar II-III MMI, di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Dua dan Gianyar II MMI.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami, meskipun pusatnya di laut," ujarnya.

Hingga pukul 15.15 WITA, kata Agus, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Hasil monitoring BMKG juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Meskipun demikian, pihaknya mengimbau masyarakat  agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan agar memastikan informasi resmi hanya bersumber dari media resmi BMKG.


Baca juga: Gempa Buru akibat aktivitas subduksi di utara Seram
Baca juga: Sumbawa Barat terima Rp109,3 miliar untuk rekonstruksi pascagempa
 

Pewarta: Awaludin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019