Banyuasin, Sumatera Selatan (ANTARA) - Produk berbahan udang asal Kampung Nelayan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, telah menembus pasar ekspor ke sejumlah negara Eropa.

Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Kabupaten Banyuasin Adam Ibrahim di Pangkalan Balai, Kamis, mengatakan, kemampuan itu karena adanya puluhan tambak udang di kawasan pesisir Sungsang, Kabupaten Banyuasin.

"Seperti produk udang asal Desa Sungsang 4 sudah diekspor ke Amerika, Jepang serta negara di benua Eropa," kata Adam setelah membuka kegiatan fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah dan pelatihan pengelolaan udang di Desa Sungsang 4, Kecamatan Sungsang, Kabupaten Banyuasin.

Produk-produk turunan udang sudah mampu dibuat nelayan setempat, diantaranya sosis, nugget, bakso, bumbu masak, keripik, dan lainnya.

Meski demikian Pemkab menilai para nelayan ini harus terus didampingi agar tetap menjaga kualitas produk dan perluasan pasar dan pengembangan sektor UMKM penganan berbahan udang.

"Pasarnya sudah ada, tinggal berinovasi dan tetap menjaga kualitas," ujar dia.

Sejauh ini Pemkab aktif memberikan pelatihan teknik pengelolaan undang menjadi produk-produk turunan hingga dipatenkan sebagai Harta Kekayaan Intelektual.

Selain itu, Pemkab juga memfasilitasi pemasaran dengan mempertemukan produsen dan pembeli baik di dalam negeri hingga luar negeri.

Upaya-upaya ini sangat sejalan dengan program "Banyuasin Prima" yang mendorong kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kerakyatan.

"Sejauh ini, dari pendataan dan pembinaan Pemkab, terdapat 16 ribu usaha mandiri yang dikelola masyarakat Banyuasin," kata dia.

Pemukiman Nelayan Sungsang berada di muara Sungai Musi yang menghadap Selat Bangka atau Laut Cina Selatan. Sebagian besar warga Sungsang adalah nelayan.*


Baca juga: RI bidik peluang ekspor udang ke negara terimbas penyakit AHPND

Baca juga: China-Uni Eropa pasar menjanjikan untuk ekspor udang


 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019