Jakarta (ANTARA) - Agen Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai berhasil mencegah perilaku korupsi dalam keluarga maupun tempat kerja.

"Saya pikir SPAK ini termasuk yang paling sukses dan banyak bermanfaat, bagaimana peran agen-agen SPAK dalam pengelolaan dana desa, kecil-kecil tapi manfaatnya banyak. Bagaimana supaya di sekolah-sekolah, ibu-ibu tidak bayar untuk para wali kelas, itu contoh-contoh kecil," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, di Jakarta, Jumat.

Basaria menyampaikan hal itu seusai menghadiri acara "Perempuan Bisa Apa Dalam Mencegah Korupsi, Kekuatan Perempuan Inspirasi Perubahan".

Acara itu dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dan Laode M Syarif, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Sekretaris Pengurus Pusat Aisyiyah Rohimi Zamzam, Agen SPAK Tutik Kurniawati, "Health Care Compliance Johnson and Johnson" Yulia Sari, dan Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid

Basaria juga menginginkan peran agen SPAK juga meluas.

"Kita ingin saat ini SPAK tidak hanya dilakukan oleh agen yang ada sekarang, tapi juga mengajak seluruh masyarakat khususnya ibu-ibu, istri pejabat, agar mereka juga bisa berbicara, jangan disisipi," ujar Basaria.

Ia menilai bahwa perkembangan SPAK sudah cukup pesat. Agen SPAK tersebar di 34 provinsi di Indonesia ,sebanyak kurang lebih 1.600.

"Kita undang aktivis, Bu Menteri, Bu Susi supaya gerakan SPAK menyebar ke seluruh Indonesia khususnya perempuan dan kita lihat perkembangannya cukup pesat," ujar Basaria.

Namun, meski para agen bekerja termasuk di Kementerian Agama yang kerap dijadikan contoh, karena punya sistem gratifikasi dan pelaporan LHKPN yang baik.

"Jangan mengharapkan kalau ada pencegahan langsung bersih, kalau begitu kita kecewa, tapi paling tidak meminimalisasi kalau ada semangatnya harus jalan, bukan berarti tidak ada manfaatnya. Pasti banyak. Mudah-mudahan di kementerian, ibu-ibunya kalau contoh ibu pejabat tertinggi teladan, kita yakin bawahannya tidak akan berani membeli tas atau barang mahal kalau ibu menterinya sederhana, karena pola hidup sederhana adalah salah satu contoh untuk cegah korupsi," ujar Basaria.

Yenny Wahid mengatakan bahwa peran perempuan mencegah korupsi sangat strategis. "Kita punya hak untuk mengukir sejarah bangsa, dinamika di masyarakat, melalui sentuhan dan pengaruh kita dalam didik anak, kita investasi untuk bangsa luar biasa peran ibu dan perempuan dalam memerangi korupsi," kata Yenny pula.

Sedangkan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa keunggulan perempuan adalah lebih peduli dan hati-hati. "Wanita itu lebih 'care', lebih peduli, lebih hati-hati. Itu dua karakteristik kepedulian ini membuat kehati-hatian melangkah melakukan sesuatu. Kalau wanita diberikan kesempatan saya yakin 'the world will be in a better condition'," kata Susi.

Agen SPAK terdiri dari para perempuan dengan beragam latar belakang: polwan, Dharma Wanita, profesional, anggota dewan, ibu rumah tangga, aktivis perempuan, LSM perempuan, kelompok agama, mahasiswa, PKK, Bhayangkari, Kowad, jaksa, hakim, pengacara, dan sebagainya.

Gerakan SPAK diluncurkan pada tanggal 22 April 2014 di kantor KPK, dihadiri oleh para pegiat antikorupsi, tokoh-tokoh perempuan dan media massa. Sejak itu, setiap tahun, hari lahir SPAK selalu dirayakan dengan berbagai kegiatan, baik yang terpusat di Jakarta maupun di berbagai provinsi lain.
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019