Surabaya (ANTARA) - Para perempuan pekerja berebut bersalaman dan berswafoto dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela aksi peringatan Hari Buruh Sedunia di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Rabu siang.

Mengenakan baju putih dan jilbab berwarna sama, Khofifah memenuhi permintaan para buruh untuk bersalaman dan berswafoto setelah menyampaikan pesan melalui pengeras suara dalam aksi yang antara lain diikuti oleh anggota Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) dari berbagai daerah.

Massa buruh dari Sarbumusi datang dari berbagai daerah menggunakan puluhan bus untuk mengikuti istigasah di Jalan Gubernur Suryo.

"Istigasah ini mendoakan para buruh semakin sejahtera, termasuk berdoa agar Indonesia selalu dilindungi oleh Allah SWT dan menjadi bangsa yang aman, nyaman dan hidup damai terlepas dari suku, agama dan ras...," kata Sekretaris Jenderal Sarbumusi Jatim Imam Muchlas.

Pada kesempatan tersebut, para buruh juga menggelar panggung orasi dan menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk penegakan supremasi hukum ketenagakerjaan lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan penindakan tegas praktik kerja kontrak atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

Anggota serikat pekerja juga menolak upah murah serta mendesak perbaikan pelayanan BPJS Kesehatan untuk para buruh.

Khofifah saat menemui para pekerja mengatakan bahwa pemerintah sudah menjalankan program-program yang prorakyat, termasuk memprioritaskan bantuan bagi anak keluarga kurang mampu dan warga yang menunjukkan Kartu Indonesia Pintar untuk masuk SMA dan SMK Negeri.

"Sudah jelas kriterianya dan pemerintah pasti membantu," kata gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut.

Baca juga:
Pekerja Bali tuntut penerbitan perda pelindungan pekerja lokal
Peringatan Hari Buruh di Yogyakarta tidak hanya identik dengan demo

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019