kami merevisi jumlah korban jiwa yang rempat disebutkan 30 orang
Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu merevisi jumlah korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor di daerah itu yang sebelumnya tercatat 30 menjadi 24 orang.

“Validasi data bersama seluruh tim pencari dan penyelamat serta petugas BPBD kabupaten dan kota ditetapkan jumlah korban jiwa 24 orang dan dengan ini kami merevisi jumlah korban jiwa yang rempat disebutkan 30 orang,” kata Kepala BPBD Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar di Bengkulu, Sabtu.

Ia mengatakan selain korban jiwa 24 orang, bencana tersebut juga mengakibatkan empat orang hingga saat ini masih hilang.

Ia mengatakan ada kesalahan pada awal pendataan korban karena satu nama dapat dilaporkan oleh beberapa orang yang berbeda.

"Seperti contoh Buksir, ada yang melaporkan atas nama Buk dan lainnya, kemudian Lahidin, ada muncul Khalidin dan Rohidin hingga saat ini belum ditemukan," katanya.

Rusdi mengatakan bahwa data itu dari BPBD Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Kaur, Kota Bengkulu, dan Badan SAR Nasional (Basarnas), Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu, Korem, dan Dinas Sosial setempat.

Berikut daftar nama korban yang masih hilang, Tumini (60), warga Desa Maje, Kabupaten Kaur, Rohim (55), warga simpang Kota Dingin, Kabupaten Kepahiang,  Lahidin, warga Desa Rajak Besi, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah, Canelo Alfareza, warga Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Korban luka parah, Danal (34), warga Desa Pagar Jati, Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Mises (32), warga Desa Pagar Jati, Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Korban luka ringan, Ayu (22) dan Kasmi (30), keduanya warga Desa Pagar Jati, Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Sebanyak 24 korban meninggal dunia, yaitu 19 orang dari Kabupaten Bengkulu Tengah, tiga orang dari Kota Bengkulu, dan dua orang dari Kabupaten Kepahiaang.
 

Pewarta: Helti Marini S
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019