Rombongan perwakilan kota-kota di Korea Selatan mengatakan bahwa kampung yang ada di Surabaya sangat bersih dan warganya terlibat langsung untuk mengelola kampung dan warganya juga ramah.
Surabaya (ANTARA) - Perwakilan kota-kota di Korea Utara yang tergabung dalam United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) terkesan dengan penerapan "urban farmin" atau pertanian perkotaan saat berkunjung ke Kota Surabaya, Jawa Timur.

Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi, di Surabaya, Minggu (5/5), mengatakan rombongan dari Korea Utara cukup terkesan dengan Kota Surabaya setelah mengunjungi beberapa tempat, di antaranya program urban farming di perkampungan Surabaya, rumah kompos, Taman Surya, Command Center 112 dan Koridor di Gedung Siola.

"Mereka juga ke Mini Agro Wisata untuk mempelajari 'urban farming'," katanya.

Saat kunjungan tersebut, lanjut dia, rombongan ini mengatakan bahwa kampung yang ada di Surabaya sangat bersih dan warganya terlibat langsung untuk mengelola kampung dan warganya juga ramah.

Menurut dia, tujuan utama kunjungan perwakilan kota-kota di Korea Utara ke Kota Surabaya sejak Kamis (2/5) hingga Minggu ini adalah mempelajari secara teknis berbagai inovasi pembangunan yang telah dilakukan oleh Surabaya, khususnya dalam bidang pengelolaan air, manajemen pengolahan sampah serta penghijauan kota.

"Sebenarnya rombongan ini ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Surabaya, seperti 'sister city' atau 'friendship city'," katanya.

Adapun perwakilan kota-kota di Korea Utara di antaranya Pejabat Korean Cities Federation (KCF) Ri Song, Wakil Ketua Komite Masyarakat Kota Pyongsong Provinsi Pyongan Utara Pak Chang Hun, dan Direktur Departement Luar Negeri Komisi Masyarakat Provinsi Pyongan Utara.

"Kami berharap mereka nanti setelah pulang, bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi warganya. Kami juga akan memfasilitasi hubungan sister city atau kerja sama antar kota," katanya.

Presiden United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) Tri Rismaharini sebelumnya menjelaskan tentang pembangunan Kota Surabaya yang dihadapkan dengan keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Namun, lanjut dia, Pemkot Surabaya mengoptimalkannya sehingga dapat membangun infrastruktur yang baik. "Kesulitan itu tidak boleh menjadi kendala untuk membangun kota ini," ujar Risma yang juga menjabat Wali Kota Surabaya ini.

Menurut Risma, pertumbuhan dan perkembangan di Kota Surabaya itu tidak lepas dari dukungan masyarakat dan semua pemangku kepentingan yang ada di Kota Surabaya. "Salah satu hasilnya, Kota Surabaya sudah lebih sejuk dibanding sebelumnya," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019