Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memantau secara rutin sepanjang Ramadhan ini, kondisi berbagai ruas tol yang akan digunakan baik untuk arus mudik maupun arus balik lebaran tahun 2019/1440 Hijriyah ini.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan, menjelang arus mudik lebaran 2019, terus dilakukan pemantauan secara rutin jalan tol seperti ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung hingga H-10 perayaan Idul Fitri 1440 H.

"Kami terus lihat perkembangannya, guna memastikan kesiapan jalan tol ini dapat dilalui secara fungsional," kata Danang.

Danang Parikesit mengimbau pemudik untuk memperhatikan kecepatan kendaraan karena pada ruas tol fungsional, pemudik juga harus menyiapkan bahan bakar dan kondisi mesin dalam keadaan baik.

Selain kesiapan jalan, Kementerian PUPR juga menyiagakan 10 Mobile Toilet Unit (MTU), 11 unit Bis Toilet, 19 unit mobil tinja, dan 42 unit Mobil Tangki Air di lokasi rest area di jalan tol Trans Jawa.

Selain itu juga disiagakan tim tanggap bencana dalam rangka mengantisipasi keadaan darurat pada titik-titik rawan bencana. Kementerian PUPR akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas, BMKG, dan kementerian/lembaga lainnya dalam penyelenggaraan mudik lebaran 2019, termasuk jadwal buka-tutup tol fungsional.

Sebagaimana diwartakan, Kementerian Perhubungan menyiapkan konsep ganjil-genap dan satu arah saat arus mudik dan balik Lebaran 2019 di sepanjang Tol Jakarta-Surabaya untuk memperlancar Angkutan Lebaran Tahun 2019.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya mengatakan, jalan tol yang sudah menyambungkan dari Jakarta hingga Surabaya akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi, untuk itu perlu dilakukan manajemen lalu lintas agar tidak ada kepadatan.

"Presiden berpesan agar mudik tahun ini dapat berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk itu kami bersama-sama Pemerintah Daerah, Polri, Polda dan instansi terkait lainnya telah menyiapkan dua konsep manajemen lalu lintas konsep yaitu jalur satu arah dan penerapan ganjil genap. Nanti akan kita finalkan manajemen lalu lintas apa yang akan diterapkan dan saya yakin Kakorlantas dapat menjalankan dengan baik," katanya.

Budi Karya Sumadi menjelaskan konsep tersebut disiapkan tidak lain tujuannya adalah agar mudik yang dijalani oleh masyarakat bisa nyaman dan lancar.

Sebelumnya, pengamat transportasi Universitas Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno, mengingatkan bahwa pemerintah harus mempersiapkan fasilitas area istirahat di berbagai ruas tol sebaik mungkin dalam menghadapi periode mudik lebaran.

"Potensi transaksi pemudik selama Lebaran 2019 sebesar Rp10,3 triliun untuk dibelanjakan di lokasi mudik dan Rp6 triliun untuk urusan transportasi," kata Djoko Setijowarno kepada Antara, Minggu (28/4).

Menurut dia, potensi belanja itu mesti dimanfaatkan oleh daerah-daerah yang dilalui Tol Trans-Jawa, salah satunya dengan menyiapkan fasilitas area istirahat yang terletak di kota/kabupaten tersebut.

Ia mengingatkan bahwa daerah yang dilalui jalan tol dapat menjadi area istirahat sehingga pemudik perlu merencanakan pilihan daerah yang hendak dijadikan tempat istirahat saat mudik nanti.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019