Saya mohon masyarakat bersedia melepaskan lahannya agar tanggul dapat segera dibangun
Mojokerto (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut pihaknya bersiap meneruskan pembangunan tanggul untuk mengantisipasi banjir yang terjadi di sejumlah daerah, seperti Mojokerto, Jombang dan sekitarnya.

"Memang dibutuhkan pembangunan tanggul, lalu pintu air dan beberapa titik yang membutuhkan normalisasi sungai," ujarnya di sela meninjau banjir di Desa Tempuran, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin.

Pemprov Jatim, kata dia, sudah melakukan koordinasi dan memetakan titik yang perlu diprioritaskan di sejumlah kabupaten/kota dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Menurut dia, sebenarnya proyek Kali Lamong dan upaya mendirikan tanggul merupakan proyek lama sejak 2012, namun ada masalah di faktor pembebasan lahan.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga mengatakan untuk membangun tanggul membutuhkan lahan sekitar 7,1 kilometer dan sudah disampaikan ke Kementerian PUPR bahwa apabila masyarakat dengan bantuan mediasi dari bupati bersedia melepas lahannya maka anggarannya sudah siap dan bisa langsung dilakukan 'ground breaking' pada 2019.

"Butuh dialog persuasif secara mendalam karena menjadi kepentingan orang banyak. Saya mohon masyarakat bersedia melepaskan lahannya agar tanggul dapat segera dibangun," ucap Khofifah.

Gubernur Jatim yang saat peninjauan didampingi sejumlah kepala OPD terkait dan Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi memberikan bantuan dan dukungan kepada warga terdampak banjir.

Menggunakan perahu karet, mantan menteri sosial itu menyempatkan melihat langsung dari dekat kondisi rumah warga yang tergenang sejak sepekan terakhir ini.

Banjir yang menggenangi salah satu desa di kecamatan Sooko itu, lanjut dia, penyebabnya karena tiga siphon atau bangunan pembawa air melewati bawah saluran tertutup alirannya.

"Perkembangannya sampai saat ini, satu sudah terbuka, satu baru terbuka setengah dan satunya masih tertutup. Apabila ketiga siphon tersebut terbuka secara normal maka air yang surut akan signifikan," katanya.

Banjir yang menggenangi Desa Tempuran meluber di dua dusun, yaitu Dusun Tempuran dan Dusun Bekucuk dengan jumlah rumah warga terendam air di dusun Tempuran sebanyak 30 rumah dan di Dusun Bekucuk hingga 350 rumah, serta ratusan warganya terdampak.

Sedangkan, ketinggian air yang menggenangi jalan sekitar 60-70 centimeter dan di dalam rumah sekitar 30- 40 centimer.

Sementara itu, usai dari Mojokerto, gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut juga meninjau banjir dan melihat langsung kondisi permukiman warga terdampak di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.

Pada kesempatan tersebut, gubernur didampingi Wakil Bupati Jombang Sumrambah juga memberikan bantuan paket sembako kepada warga setempat.


Baca juga: Sejumlah tanggul di Jombang rusak akibat banjir
Baca juga: Sejumlah wilayah Mojokerto dilanda banjir

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019