Jakarta (ANTARA) - Investasi merupakan salah satu indikator yang penting untuk menjadi penentu apakah pertumbuhan perekonomian nasional ke depannya akan terus melesat, sehingga berbagai kebijakan pemerintah harus bisa membantu kalangan investor.

"Melalui investasi akan tersedia berbagai sarana produksi yang dapat dioptimalkan untuk menghasilkan output dan nilai tambah yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," kata Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Jakarta, Kamis.

Untuk itu, lanjut Bambang, sangat penting agar kebijakan yang ada membantu menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif.

Ketua DPR mengakui tahun 2018 merupakan tahun yang dapat dikatakan sukar bagi iklim investasi di Indonesia, antara lain karena gejolak nilai tukar rupiah serta intensitas perang dagang global.

Apalagi, ia juga mengingatkan ada sejumlah hal yang menghambat investor, yaitu tumpang tindihnya regulasi dan ketidakpastian hukum, pajak, tenaga kerja, perizinan, serta infrastruktur.

Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya guna meminimalkan berbagai kendala tersebut, tetapi memang untuk mengubah sikap mental dan budaya birokrasi dinilai tidak semudah membalik telapak tangan.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang triwulan pertama 2019 mencapai Rp195,1 triliun atau naik 5,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp185,3 triliun.

Capaian tersebut terdiri atas realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp87,2 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp107,9 triliun.

"Capaian realisasi investasi sepanjang triwulan pertama 2019 ini mencapai 24,6 persen dari target investasi 2019 sebesar Rp792 triliun," kata Plt Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi dalam paparannya di Jakarta, 30 April.

Lebih rinci, Farah menjelaskan pertumbuhan PMDN pada triwulan pertama 2019 meningkat 14,1 persen dari Rp76,4 triliun pada triwulan pertama 2018 menjadi Rp87,2 triliun.

Sedangkan realisasi PMA pada triwulan pertama 2019 turun 0,9 persen menjadi Rp107,9 triliun dibanding triwulan pertama 2018 sebesar Rp108,9 triliun.

BKPM mencatat realisasi investasi tersebar berdasarkan lima lokasi teratas, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.

Sementara lima besar negara asal investasi asing sepanjang periode Januari-Maret 2019 yakni Singapura dengan 1,7 miliar dolar AS, Tiongkok sebesar 1,2 miliar dolar AS, Jepang 1,1 miliar dolar AS, Malaysia 0,7 miliar dolar AS, dan Hong Kong 0,6 miliar dolar AS.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019