kegiatan kemanusiaan oleh LAZ dilindungi oleh undang-undang, bahkan dalam kondisi perang, konvensi internasional menghormati
Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengajak masyarakat untuk memahami peran kemanusiaan yang dimiliki oleh Lembaga Amil Zakat  (LAZ) seiring insiden yang menimpa petugas kesehatan Dompet Dhuafa terkait kericuhan aksi massa 22 Mei.

Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta di Jakarta, Kamis, menanggapi insiden yang menimpa petugas kesehatan LAZ Dompet Dhuafa di tengah demonstrasi di sekitar Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Kamis dini hari

Dalam siaran persnya, dia menyatakan keprihatinan insiden yang membuat kaca mobil yang rusak dan sejumlah aktivis LAZ Dompet Dhuafa terluka sehingga dilarikan ke rumah sakit.

"Saya meminta semua pihak termasuk aparat kepolisian memahami fungsi kemanusiaan dari Lembaga-lembaga Amil Zakat (LAZ) seperti Dompet Dhuafa," kata Arifin.

LAZ, kata dia, dalam menjalankan tugasnya menyalurkan bantuan zakat, infak dan sedekah memiliki berbagai pendekatan, di antaranya pendekatan program kemanusiaan. Oleh sebab itu, LAZ seringkali terlihat di wilayah bencana, termasuk konflik sosial.

"Selalu saja ada kelompok rentan yang harus mendapat pertolongan sehingga memerlukan bantuan," katanya.

Arifin meminta semua pihak memandang kegiatan kemanusiaan oleh LAZ untuk tidak diartikan menjadi bagian dari aksi demonstrasi.

Dia mengatakan aksi kemanusiaan memang diperlukan apalagi jika diperkirakan akan ada korban.

"Saya juga berharap LAZ terus berada dalam perjuangan kemanusiaan di berbagai momentum bencana dan krisis sosial dengan terus menjaga profesionalisme dalam setiap aksi kemanusiaan dan memegang teguh prinsip netralitas dan imparsialitas," kata dia.

Menurut dia, kegiatan kemanusiaan oleh LAZ dilindungi oleh undang-undang, bahkan dalam kondisi perang, konvensi internasional menghormati kerja tim kemanusiaan dan wartawan.

Arifin mengatakan Baznas bersimpati kepada korban dari LAZ dan berharap kejadian ini tidak terulang kembali dalam aksi-aksi kemanusiaan.

"Saya berpesan agar hati-hati dalam memilih posisi dan lokasi bertugas sehingga tidak terkena efek langsung dari konflik atau lokasi krisis. Tidak berada pada titik krisis juga adalah standar mininum tenaga kemanusiaan," katanya.

Arifin menyambut baik inisiatif dialog antara aparat dan tenaga kemanusiaan untuk memperlancar tugas-tugas kemanusiaan selanjutnya.

"Melalui dialog ini diharapkan dapat mencapai titik temu dan pemahaman mengenai program-program kemanusiaan yang diemban LAZ," katanya.


Baca juga: Dompet Dhuafa sesalkan tindakan oknum aparat kepada tim medisnya
Baca juga: Dompet Dhuafa beri pelayanan medis gratis bagi jurnalis yang terluka
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019