Jakarta (ANTARA) - Nama politisi Golkar Ace Hasan Syadzily mulai naik daun beberapa tahun belakangan seiring moncernya karier politik di parlemen.

Ace tercatat sudah dua periode duduk sebagai wakil rakyat di parlemen sejak tahun 2009 dan diprediksi akan kembali terpilih untuk periode 2019-2024.

Di DPR RI sosok Ace kerap bersuara lantang dalam rapat-rapat dewan.

Tak hanya itu, kepiawaian dan keramahan Ace Hasan dalam berkomunikasi dengan media, membuatnya didaulat sebagai Ketua DPP Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini.

Bahkan kala partainya menyatakan dukungan penuh bagi pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf, Ace pun langsung ditunjuk sebagai salah satu juru bicara tim kampanye nasional.

Tidak bisa dipungkiri sosok Ace memiliki andil dalam menangkal informasi hoaks yang selama Pilpres kerap ditujukan kepada Jokowi-Ma'ruf.

Di balik kepiawaiannya menjadi "diplomat politik" itu sosok Ace Hasan Syadzily ternyata memiliki tradisi unik dalam melewati Hari Raya Idul Fitri.

Kepada ANTARA, Ace mengungkapkan satu hal yang tidak pernah dilewatkannya saat Idul Fitri adalah menemui para seniornya di partai politik.

Ace mengungkapkan seusai sholat Idul Fitri, dia bersama istri dan ketiga anaknya, selalu bersilaturahmi ke kediaman politisi senior Golkar Ginandjar Kartasasmita.

"Pak Ginandjar ini bagi saya sudah seperti orang tua saya sendiri," kata Ace kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ace mengungkapkan Ginandjar salah satu orang yang cukup berjasa membimbingnya dalam berpolitik.

"Beliau yang selama ini membimbing saya dalam berbagai hal termasuk berpolitik," kata Ace.

Di kediaman Ginandjar, Ace sekaligus bersilaturahmi dengan sejumlah kolega politiknya, termasuk anak Ginandjar, Agus Gumiwang Kartasasmita yang kini menjabat Menteri Sosial RI.

"Pak Agus Gumiwang Kartasasmita ini sudah saya anggap sebagai kakak saya sendiri," jelasnya.

Setelahnya, Ace mengaku terus berkeliling ke sejumlah kediaman politisi senior partai.

Ace melanjutkan silaturahmi ke kediaman Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, lalu ke kediaman Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, serta ke kediaman politisi senior Partai Golkar Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Silaturahmi itu rutin dilakukan setiap hari pertama Idul Fitri, sejak pagi hingga malam hari.

"Buat saya silaturahmi ini sangat penting karena selama ini saya berinteraksi dengan mereka. Tentu dalam proses interaksi politik tersebut ada khilaf. Dalam momentum Idul Fitri ini kami saling bermaaf-maafan," kata Ace.

Selain bersilaturahmi dengan senior partai, Ace juga kerap pulang kampung atau mudik ke tanah kelahirannya di Labuan Pandeglang, Banten.

Kegiatan mudik ini biasa dilakukan Ace pada hari kedua lebaran.

Di kampung halaman, Ace mengaku akan berziarah ke makam ibu dan ayahnya, serta berkumpul dengan sanak saudara.

"Kebiasaan saya menziarahi makam Abah dan Umi saya yang sudah almarhum. Setelah ziarah ke makam orangtua, saya berkumpul dengan keluarga, kakak-kakak dan adik saya serta tetangga terdekat di Pesantren peninggalan orangtua saya di daerah Jaha, Banten, serta mengunjungi mertua di Pandeglang," ujar dia.

Bersama keluarganya, Ace senang menikmati santapan makanan khas tradisional favoritnya yaitu gemblong.

"Saya juga selalu menyantap angeun lada yaitu sayur daging aroma khas Banten, panggang daging dan tentu ketupat dengan opor ayamnya," kata dia.

Langganan menjadi khatib
Lebih jauh Ace mengungkapkan bahwa dirinya setiap tahun selalu diminta menjadi khatib dalam sholat Idul Fitri, untuk menyampaikan khutbah.

Pada Idul Fitri 1440 H tahun ini, dia diminta untuk menjadi khatib Idul Fitri di masjid Syajaratun Thoyyibah, di Kantor DPP Partai Golkar.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya selalu diminta untuk menjadi Khatib dalam setiap sholat Idul Fitri. Jika tidak di kantor Partai Golkar, saya kerapkali diminta di perumahan tempat saya tinggal," ungkapnya.

Ace mengaku tidak tahu mengapa dirinya selalu diminta untuk menjadi khatib. Dia menduga hal itu karena latar belakang pendidikannya yang jebolan pesantren.

"Mungkin karena latar belakang pendidikan saya sebagai lulusan pesantren maupun UIN Syarif Hidayatullah Jakarta," duga dia.

Saat menjadi khatib sholat Idul Fitri di Kantor DPP Golkar, yang dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie, Dewan Pakar HR Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung dan Pengurus DPP Partai Golkar Ace mengaku menyampaikan khutbah dengan tema: Idul Fitri dan Membentuk kesalehan Sosial untuk kemakmuran bangsa.

"Inti yang saya sampaikan tentang Idul Fitri merupakan muara dari dua dimensi yang saling mengisi dan bersifat integratif, yaitu dimensi vertikal-spiritual dan dimensi horizontal-sosial," jelasnya.

Dalam khutbahnya itu Ace menyampaikan pesan bahwa setiap pribadi Muslim dituntut untuk dapat mengintegrasikan dan mempersatukan aspek ketaqwaan kepada Allah yang sangat personal dengan sikap dan perilaku sosial yang saling berbagi dan peduli dalam kehidupan sosial.

"Inilah yang sering disebut sebagai perpaduan antara kesalehan individual dan kesalehan sosial," kata dia.

Dia mengatakan bahwa setiap umat Islam memang diperintahkan Allah SWT untuk bersyahadat, salat, puasa, serta untuk menunaikan ibadah zakat.

Umat Islam juga diperintahkan untuk senantiasa berzikir dalam kesendirian dan kesunyian dengan salat dan berdoa.

"Namun kita pula dituntut selalu peduli dan berbagi antar sesama dengan menunaikan ibadah zakat sebagai bentuk rasa kasih sayang. Apa artinya salat dan ibadah yang rajin dan taat, kalau kita tidak memiliki kepedulian dan solidaritas sosial diantara kita semua," paparnya.

Menurut dia, pribadi taat beribadah dan memiliki kepedulian sosial adalah pribadi yang termasuk dalam kelompok orang-orang yang kembali dalam kesucian dan kemenangan.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019