Banda Aceh (ANTARA) - ​Badan Penanggulangan Bencana Aceh mengatakan warga Gampong Baroeh di Aceh Jaya khawatir belasan ekor kawanan gajah liar bakal kembali mengobrak-abrik lahan persawahan dan perkebunan mereka.

​"Masyarakat di Desa Baroeh sudah mulai resah dan takut bila kawanan gajah liar kembali dan mengobrak-abrik sawah maupun kebun milik warga," ucap Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Kamis.

Sekurangnya 15 ekor gajah liar telah memasuki perkampungan penduduk dan mengubrak-abrik lahan persawahan serta perkebunan milik warga di Gampong Baroeh Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, Rabu (12/6) dini hari.

Sejumlah warga di desa tersebut telah melaporkan ke pihak aparat gampong setempat untuk kemudian berkoordinasi melalui unit tanggapan konservasi (CRU) Sampoiniet atas kejadian ini.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Jaya hingga kini memastikan akibat kawanan gajah liar ini belum sampai menimbulkan korban baik jiwa, terdampak maupun masyarakat yang mengungsi.

"Kawanan gajah liar ini masuk kampung dini hari, tapi baru diketahui warga pada pagi harinya. Dan warga sudah lapor ke perangkat gampong," katanya.
​​​​​​
Baca juga: "Siskamling" gajah di Way Kambas

Camat Setia Bakti di Aceh Jaya, AG Suhadi kemarin mengatakan, puluhan ekor gajah telah merusak baik lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat di Desa Gampong Baroh.

"Kami belum bisa memastikan berapa hektare luas lahan kebun masyarakat yang terdampak akibat amukan gajah ini," katanya.

Ia mengaku, dari keterangan yang diperoleh dari masyarakat, kelompok satwa liar yang dilindungi itu diperkirakan datang dari Desa Pante Kuyun, Setia Bakti menuju pemukiman di Desa Gampong Baroh.

Ia mengatakan, agar gangguan serupa tidak terulang, masyarakat diminta berusaha menghalau gajah liar dengan menggunakan peralatan tradisional seadanya.

"Kami juga masih menunggu bantuan dari BKSDA dan berharap gangguan gajah di perkampungan warga dapat segera teratasi," kata.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019