Pekanbaru (ANTARA) - PT Pertamina (Pesero) Marketing Operation Region (MOR) I mencatat konsumsi avtur di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, Riau, menurun 25 persen atau terbesar nomor dua di Sumatera Bagian Utara setelah Aceh selama arus mudik Idul Fitri 1440 Hijriyah.

‎Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina MOR I, M Roby Hervindo melalui pernyataan yang diterima di Pekanbaru, Selasa, menjelaskan penurunan konsumsi avtur di Riau akibat menurunnya pemudik yang menggunakan angkutan udara karena mahalnya harga tiket domestik.

"Seluruh wilayah Sumbagut alami penurunan penggunaan avtur, paling tinggi di Aceh sekitar 55 persen, kemudian Riau 25 persen, Sumatera Barat (Sumbar) 23 persen, Sumatera Utara (Sumut) 19 persen dan Kepulauan Riau (Kepri) malah naik satu persen," kata Roby Hervindo.

Roby Hervindo menjelaskan Pertamina MOR I mencatat secara keseluruhan, realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) pada periode yang sama di tahun 2019 mengalami kenaikan di lima daerah tersebut dengan rata-rata 100 persen dibandingkan hari biasa atau periode yang sama di tahun 20‎18.

Akibat banyaknya masyarakat yang beralih dari menggunakan transportasi udara ke darat, berdampak pada turunnya konsumsi avtur sepanjang arus mudik dan balik 2019 di semua wilayah kerja.

Roby mengatakan catatan penurunan pendistribusian avtur terjadi saat Ramadhan dan hingga pasca Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah atau sejak 1 Mei hingga 18 Juni 2019.

"Karena harga tiket pesawat yang mahal saat ini. Ada penurunan dibanding periode yang sama pada tahun 2018 lalu‎ sekitar 20-24 persen," sebut Roby.

Ia merinci, untuk di Riau saja kebutuhan premium saat normal sebanyak 2.095 kiloliter, menjadi 2.211 kiloliter. Pertalite normal 562 kilo liter menjadi 589 kilo liter, kemudian pertamax normalnya 4 kilo liter menjadi 6,5 kilo liter. Hal yang sama juga dialami oleh Pertamax Turbo yang kebutuhan normalnya 55 kilo liter menjadi 57,1 kilo liter.

Sebaliknya, solar saat kondisi normal 2.162 kilo liter dan saat arus mudik dan balik turun menjadi 1.882 kilo liter, juga dialami Dex normal 3 kilo liter menjadi 2,9 kilo liter akibat beroperasinya mobil truk selama Lebaran. Sedangkan Dexlite yang dalam keadaan normal dikonsumai 14 kilo liter kini menjadi 16,1 kilo liter.

"Meski mengalami kenaikan konsumsi BBM. Namun, pendistribusian dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan lancar," pungkas Roby.

Baca juga: Konsumsi avtur di Sumut hingga Mei turun 21 persen

Baca juga: Pertamina catat konsumsi avtur di Bandara Minangkabau turun

Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019