Dibanding Manokwari, aksesibilitas transportasi di Sorong lebih lancar baik laut maupun udara, katanya
Manokwari (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Papua Barat akan segera membentuk BNN di Kota Sorong untuk mengoptimalkan upaya pemberantasan narkoba di daerah tersebut.

Kepala BNNP Papua Barat Brigjen Pol Setija Junianta di Manokwari, Selasa, mengatakan, peredaran narkoba di Kota Sorong cukup tinggi dan perlu upaya maksimal untuk pencegahan dan pemberantasannya di daerah itu.

Menurutnya, Kota Sorong patut menjadi perhatian semua pihak. BNN terus berkoordinasi baik dengan Polres Sorong, Polda Papua Barat maupun Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia.

"Pernah ada keterlibatan warga binaan lembaga pemasyarakatan dalam peredaran narkoba, sehingga kami harus bekerja sama dengan Kanwil Kemenkumham," kata Setija.

Baca juga: BNN Papua Barat bekuk empat pengedar sabu-sabu di Sorong

Kendati kasus tersebut sudah ditangani, upaya pencegahan harus terus dilakukan agar kasus serupa tidak terulang.

Terkait rencana pembentukan BNN di daerah itu, kata Setija, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah kota agar kehadiran BNN mendapat dukungan pemerintah daerah.

Menurutnya, Kota Sorong menjadi prioritas mengingat peredaran narkoba di daerah ini sudah cukup mengkhawatirkan.

Ia mengutarakan, Kota Sorong merupakan pintu masuk peredaran narkoba di Papua Barat. Dari Sorong narkoba beredar ke daerah lain seperti Raja Ampat dan daerah sekitarnya.

Baca juga: Polres Manokwari amankan 0,5 kg ganja dikirim dari PNG

"Dibanding Manokwari, aksesibilitas transportasi di Sorong lebih lancar baik laut maupun udara," katanya.

Narkoba jenis sabu-sabu di Papua Barat masuk dari arah barat dan sebagian besar melalui Makassar, Sulawesi Selatan. Sementara ganja, belakangan ini didominasi oleh ganja Papua Nugini.

Pewarta: Toyiban
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019