Jakarta (ANTARA) - Seminar nasional kebangsaan "Kebudayaan Indonesia dalam Dimensi Kekinian dan Perspektif Masa Depan" yang digelar di Jakarta, Kamis, melahirkan sejumlah rekomendasi yang diharapkan dapat memperkuat karakter budaya di berbagai lini.

Direktur Jenderal Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid menyebut salah satu rekomendasi itu adalah pencanangan agenda makro-strategis dengan menjadikan jalan kebudayaan sebagai jalan pembangunan Indonesia.

Ini dilakukan untuk membentuk peradaban baru yang tangguh dan mampu meneguhkan sumber-sumber ekonomi baru.

"Selain itu perlunya membangun peradaban Indonesia dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan jati diri bangsa, sehingga dibutuhkan "Restorasi Pancasila" menjadi kebudayaan untuk mendukung pembangunan peradaban bangsa," kata Hilmar.

Baca juga: Lima rekomendasi RNPK 2019 kuatkan pendidikan dan kebudayaan
Seminar ini juga merekomendasikan pencarian bentuk-bentuk implementasi budaya kewargaan yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rasa persatuan Indonesia dengan kesadaran perwujudan nilai-nilai Pancasila melalui bentuk-bentuk budaya daerah dan kearifan lokal.

"Mencari makna dan merumuskan bentuk operasionalisasi instrumental yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dari nilai-nilai intrinsik kearifan lokal yang kita warisi dari masa lalu," ucap dia.

Sementara di tataran mikro-taktis, seminar ini melahirkan agenda kampanye #IndonesiaBahagia untuk mengajak semua kalangan dan masyarakat luas melakukan kerja bersama memajukan kebudayaan.
Baca juga: Pemerintah-masyarakat sepakati rekomendasi strategis pendidikan nasional

Membangun narasi yang kuat dari sumber-sumber kebudayaan nasional juga penting untuk membangun kebanggaan nasional dan menguatkan jati diri bangsa serta mengembangkan produk-produk ekonomi kreatif.

"Selain itu membuka ruang narasi yang menumbuhkan kreatifitas dan inventivitas di tengah masyarakat bagi berkembangnya produk kebudayaan dan menjadi sumber ekonomi baru," ucap dia.

Terakhir, seminar juga merekomendasikan inovasi dalam memajukan kebudayaan dan menjadikan teknologi sebagai sahabat untuk memajukan kesejahteraan.

"Tentunya tanpa meninggalkan nilai-nilai utama kebudayaan bangsa seperti gotong royong dan tenggang rasa," ucap dia.
Baca juga: Pakar UI: perlu dialog antarbudaya

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019