Solo (ANTARA) - Seorang siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Amanda Trishya Aulia, berhasil merebut medali emas dalam lomba Singapore International Math Olympiad Challenge (SIMOC) 2019 yang berlangsung di Singapura.

Amanda Trishya Aulia merupakan siswa kelas 8 SMP Muhamadiyah PK Surakarta, selain berhasil merebut emas untuk kategori Math Warior, juga meraih perunggu untuk Math Olimpiad di Singapura, kata Kepala Humas SMP Muhammadiyah PK Surakarta, Aryanto, di Solo, Selasa.

Menurut Aryanto, pihak sekolah merasa bangga terhadap prestasi yang diraih siswanya, karena sudah mampu mengharumkan nama bangsa negara dan sekolah tercinta ini.

"Amanda memang siswa yang cerdas karena terbukti di kelas 7 mampu meraih peringkat 3 besar di kelas. Prestasi Amanda di tingkat internasional ini, sudah menunjukkan kapasitas kemampuannya dalam bidang matematika," katanya.

Amanda sebelumnya mampu meraih medali emas dalam perlombaan Singapore and Asian Schools Math Olympiad (SASMO) di tingkat Kota Solo, yang digelar di SD Kanisius Surakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, dari tiket medali emas itu, yang mengantarkan Amanda menuju perlombaan SIMOC di Singapura. Dara kelahiran Surakarta, 17 Maret 2006 tersebut mengaku sangat menggemari mata pelajaran Matematika.

Dia berharap prestasi yang mampu diraih Amanda di kancah perlombaan internasional mampu memberikan motivasi bagi siswa yang lain untuk giat belajar dan berprestasi.

Amanda Trishya Aulia mengatakan mata pelajaran matematika menjadi momok bagi siswa yang lain. Namun, dia memang mengakui matematika itu susah, tetapi kalau sudah senang dengan hitung-hitungan pasti tetap suka untuk mencoba dan mencoba lagi.  "Saya memilik tips dan trik agar mampu menaklukan tantangan-tantangan dalam setiap perlombaan matematika," kata Amanda.

Menurut dia, kuncinya yakni sering-sering latihan soal karena hampir tiap lomba mengeluarkan model soal yang berbeda-beda. Kalau belum pernah mengikuti jenis lomba, maka mencari dahulu soal-soal dari tahun-tahun sebelumnya.

Menurut dia, agar bisa menjadi juara perlu kerja keras dan tekun. Meskipun, sudah latihan soal terus menerus dan usaha keras belum tentu dapat juara. Maka, yang diperlukan hanya satu yaitu tetap semangat. "Saya pahami menjadi juara adalah bonus dari kerja keras. Soal cita-cita saya belum memastikan esok mau jadi apa. Namun, keinginan ada yakni jadi desainer interior," katanya.*


Baca juga: Siswa SMP Muhammadiyah Surakarta bagikan paket sembako

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019