Washington (ANTARA) - Ketua Federal Reserve Amerika Serikat, Jerome Powell mengatakan pada Rabu (10/7/2019) bahwa ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang pertumbuhan global telah membebani aktivitas ekonomi AS dan prospeknya.

Dalam pidatonya yang dipersiapkan kepada anggota parlemen di Komite Jasa-jasa Keuangan, di mana ia bersaksi tentang Laporan Semester Kebijakan Moneter, Powell mengatakan banyak peserta Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Fed "melihat bahwa kasus untuk kebijakan moneter yang lebih akomodatif telah menguat."

Powell mengatakan para pejabat Fed memperhatikan arus lintas yang sedang berlangsung dari pertumbuhan global dan perdagangan pada pertemuan FOMC Mei, menambahkan bahwa sejak itu "arus lintas telah muncul kembali, menciptakan ketidakpastian yang lebih besar."

"Kemajuan nyata dalam perdagangan berubah menjadi ketidakpastian yang lebih besar, dan kontak kami dalam laporan bisnis dan pertanian meningkatkan kekhawatiran atas perkembangan perdagangan," katanya. "Indikator pertumbuhan dari seluruh dunia telah mengecewakan, meningkatkan kekhawatiran bahwa pelemahan dalam ekonomi global akan terus mempengaruhi ekonomi AS."

Kekhawatiran di atas, kata ketua, "mungkin telah berkontribusi pada penurunan kepercayaan bisnis dalam beberapa survei baru-baru ini dan mungkin sudah mulai ditunjukkan data-data yang masuk."

Powell mengatakan pertumbuhan dalam investasi bisnis telah melambat dan "pertumbuhan keseluruhan pada kuartal kedua tampaknya telah moderat."

Memperhatikan bahwa inflasi berada di bawah sasaran 2,00 persen FOMC, Powell mengatakan, "Ada risiko inflasi yang lemah akan lebih persisten daripada yang kita perkirakan saat ini". Hal ini mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga.

Powell mengulangi pernyataan yang dia buat setelah pertemuan FOMC pada Juni bahwa Fed akan bertindak sewajarnya untuk mempertahankan ekspansi ekonomi saat ini.

"Sejak itu, berdasarkan data yang masuk dan perkembangan lainnya, tampak bahwa ketidakpastian seputar ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global terus membebani prospek ekonomi AS. Tekanan inflasi tetap tidak berubah," tambahnya.

Powell kemudian ditanya oleh Carolyn Maloney, perwakilan Demokrat dari negara bagian New York, apakah The Fed mempertimbangkan penurunan setengah persentase poin dari suku bunga acuan selama pertemuan FOMC 30-31 Juli.

Powell menjawab dengan mengatakan "kita akan melihat berbagai data," tanpa menawarkan petunjuk lain.

Presiden dan pendiri MacroPolicy Perspectives, Julia Coronado, yang adalah mantan ekonom The Fed, mencuit ketika sidang masih berlangsung tentang kesaksian lisan Powell itu bahwa penurunan suku bunga 25 basis poin "akan datang pada bulan Juli."

Kepala bank sentral dalam kesaksiannya juga memperingatkan tantangan jangka panjang yang Amerika Serikat terus hadapi.

Tantangan-tantangan itu, kata Powell, termasuk partisipasi angkatan kerja yang lebih rendah oleh orang-orang usia kerja di Amerika Serikat daripada kebanyakan negara lain dengan ekonomi yang sebanding, perbedaan pasar tenaga kerja di antara kelompok-kelompok demografis dan berbagai bagian negara, stagnasi relatif dari pendapatan menengah dan rendah, serta rendahnya tingkat mobilitas kenaikan untuk keluarga berpenghasilan rendah, prioritas tinggi untuk mendorong pertumbuhan produktivitas, serta efek jangka panjang dari utang federal yang tinggi dan naik.

"Vitalitas jangka panjang ekonomi AS akan mendapat manfaat dari upaya-upaya untuk mengatasi masalah ini," kata Powell.

Baca juga: Ketua Fed tegaskan tidak akan mundur jika Trump memintanya
Baca juga: Fed: Ketidakpastian ekonomi tegaskan kembali kebijakan proekspansi
Baca juga: Trump tekan ketua Fed: "Mari kita lihat apa yang dia lakukan"

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019