Jakarta (ANTARA News) - Bukan rohaniwan, bukan pula guru agama, tetapi Prof. Dr. Ir. H.M Amin Aziz (72) menyatakan bahwa sebagian besar umat Islam tidak memahami ayat-ayat dalam Al Quran. "Bahkan, memahami Al-Fatihah pun tidak. Padahal, kekuatannya sangat dahsyat," kata pakar sosiologi dan ekonomi pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyih Malang itu kepada wartawan, sebelum menjadi nara sumber bedah buku The Power of Al-Fatihah karyanya sendiri di Jakarta, Minggu. Dengan memahami Al-Fatihah, umat terbantu dalam memahami Al Quran. "Saya melakukan survei di berbagai masjid di Jakarta dan Bogor. Hasilnya, dari 1.500 responden, 70-80 persen umat tidak mengerti dan memahami betul ayat-ayat yang dibacanya. Mereka cuma menghafal," katanya. Prof Amin mengaku terdorong untuk menulis buku karena prihatin melihat kondisi kehidupan sosial umat Islam, terutama kualitas iman dan ibadahnya yang kurang sehingga tidak mampu mencapai mukmin (berahlak mulia). Ia mengatakan pula, banyak umat fasih mengucapkan Allahhu Akbar namun tidak mampu menunjukkan lewat sikap dan perbuatan yang mengagungkan Allah. "Saya melihat perlu perubahan total pada cara memahami agama. Ada kesalahan fatal dalam pendidikan agama," kata pria kelahiran Lhokseumawe, 17 Desember 1936 ini. Menurut dia, dengan memahami Al Quran secara benar, maka cita-cita umat Islam menjadi umat pilihan Allah, meraih kemenangan, damai dan sejahtera serta menjadi rahmat bagi sekalian alam, akan tercapai. Disusun oleh Akhmadi Taha, "The Power of Al-Fatihah" terdiri dari delapan bab, membahas Al-Fatihah ayat demi ayat. Tebalnya hampir 700 halaman. Saat dibedah di Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, beberapa waktu lalu, buku ini oleh rektor perguruan tinggi tersebut dijadikan buku wajib. Prof. Amin Aziz, juga dikenal sebagai penggagas Bank Muamalat, meraih gelar M.Sc Sosiologi Pedesaan di Uniuversity of the Philillone. Los Banos, Filipina tahun 1974, dan meraih gelar Ph.D ekonomi pertanian di IOWA State University, AS tahun 1978. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008