Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita pada Jumat menyerahkan bantuan sosial senilai Rp2,9 miliar kepada korban bencana sosial yang terjadi akibat kerusuhan di Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Menteri Sosial (Mensos) secara simbolis menyerahkan bantuan itu kepada Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi disaksikan oleh Bupati Buton La Bakri, Kepala Desa Gunung Jaya, tokoh agama dan adat Desa Gunung Jaya, tokoh pemuda Desa Gunung Jaya, Kepala Desa Sampuabalo, tokoh adat dan agama Desa Sampuabalo, dan tokoh pemuda Desa Sampuabalo.

"Semoga bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat dan warga kedua desa kembali dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai," kata Mensos dalam acara penyerahan bantuan yang berlangsung di Jakarta.

Mensos, yang sebelum menyerahkan bantuan melakukan pertemuan dengan perangkat dan tokoh masyarakat dari kedua desa yang berkonflik, mengatakan bahwa bantuan sosial untuk korban kerusuhan di Kecamatan Siotapina disalurkan dalam dua tahap.

Bantuan yang disalurkan pada tahap pertama terdiri atas santunan ahli waris untuk dua korban meninggal dan bantuan logistik senilai Rp973.349.625. Pada tahap kedua, pemerintah menyalurkan bantuan bahan bangunan rumah, bantuan isi hunian sementara, bantuan usaha ekonomi produktif, bantuan keserasian sosial, dan bantuan kearifan lokal dengan nilai total Rp1.918.000.000.

Menteri Sosial mengatakan perlindungan sosial korban bencana, baik bencana alam maupun sosial, merupakan tanggung jawab pemerintah. Upaya perlindungan sosial antara lain dilakukan melalui pemberian bantuan sosial.

"Ini sekaligus merupakan bentuk hadirnya negara bagi warga yang menjadi korban bencana sosial," katanya.

Gubernur Ali Mazi mengatakan, saat terjadi konflik di Kabupaten Buton, warga beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara sedang menghadapi bencana banjir.

"Bantuan dan dukungan dari para menteri, hingga TNI/Polri sangat sigap dan cepat. Demikian halnya bantuan Kementerian Sosial yang disampaikan langsung oleh Bapak Menteri Sosial bersama jajarannya, sigap terus mengalir sehingga masyarakat lekas pulih," katanya.

Kerusuhan yang terjadi 6 Juni 2019 di Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, dipicu oleh kesalahpahaman kelompok pemuda Desa Sampuabalo yang melintas di Desa Gunung Jaya.

Kerusuhan itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia serta 61 rumah dan 30 bangunan toko hangus terbakar. Kerusuhan itu juga memaksa warga Desa Gunung Jaya mengungsi di tiga lokasi.

Kementerian Sosial sudah menurunkan tim dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial untuk melakukan kaji cepat terkait bencana sosial di daerah itu serta mengerahkan tim penyedia Layanan Dukungan Psikososial di lokasi pengungsian selain menyalurkan bantuan untuk warga terdampak konflik.

Baca juga:
Kemensos berikan santunan ahli waris korban kerusuhan Buton
Pemerintah beri pendampingan psikis anak korban konflik sosial Buton

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019