Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan memfinalisasi trase Jalan Tol Solo-Yogyakarta sebelum mengusulkan penetapan lokasi.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto di Jakarta, Rabu, mengatakan pengusulan penetapan lokasi (penlok) tinggal menunggu persetujuan Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur DI Yogyakarta.

"Mungkin besok atau lusa saya ketemu Pak Gubernur untuk finalisasi trasenya. Semoga akhir tahun ini sudah bisa kontrak (lelang proyek)," katanya.

Sugiyartanto menambahkan, finalisasi trase juga akan dilakukan untuk proyek Jalan Tol Bawen-Yogyakarta. Finalisasi diperlukan untuk memastikan pemerintah telah sepakat dengan pemilik wilayah dalam proyek pembangunan tol.

Menurutnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X telah setuju adanya pembangunan jalan tol dengan pertimbangan trase yang sesuai, termasuk tidak bersinggungan dengan situs bersejarah atau titik tertentu.

"Jangan sampai kita sudah 'appraisal' tapi belum sependapat dengan pemilik wilayah. Itu kan harus 'ngomong'. Ibaratnya 'kulo nuwun'. Jangan sampai enggak cocok, misalnya itu daerah pemukiman, lahan produktif, atau lainnya," jelasnya.

Kementerian PUPR menargetkan, tender proyek pembangunan Tol Solo-Yogyakarta sepanjang 40,49 km dan Tol Bawen-Yogyakarta sepanjang 71 km bisa dilakukan tahun ini.

Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta diperkirakan membutuhkan investasi Rp16,01 triliun, sementara Tol Bawen-Yogyakarta diperkirakan menelan biaya investasi Rp12,3 triliun.

Baca juga: BPCB : Tol Yogya-Solo Lewat Manisrenggo hindari situs cagar budaya

Baca juga: Sultan sepakati pembangunan jalan tol Jogja-Solo

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019