Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir mengakui jika dirinya tidak pernah diajak berbicara soal kabinet kerja bersama calon presiden terpilih Joko Widodo pasca-Pilpres 2019.

"Kalau pun ada susunan kabinet, saya rasa beliau (Jokowi) tidak mungkin berdiskusi dengan kami dan itu hak prerogatif beliau untuk menentukan," kata Erick usai jumpa pers Festival Gapura di Kantor Kemensesneg, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Surya Paloh: Kursi menteri hak prerogatif Presiden Jokowi

Baca juga: Presiden Jokowi diyakini pertahankan menteri profesional di kabinet


Erick menyatakan presiden pastinya akan berdiskusi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan kemungkinan meminta masukan dari partai koalisi bahkan dapat membentuk tim sendiri.

Kata Erick, penentuan komposisi kabinet tahun 2019 berbeda dengan tahun 2014 lalu, saat Joko Widodo terpilih pertama kali. Dimana saat itu dibentuk tim transisi.

"Kalau sekarang tidak ada, beliau presidennya yang melanjutkan kembali," ujar Erick.

Terkait status TKN saat ini, Erick menyatakan tujuan pembentukannya sebatas memenangkan Jokowi saat Pilpres dan bukan untuk menyusun kabinet. Saat ini pihaknya sedang menunggu arahan Jokowi kapan TKN dibebastugaskan.

"Kita masih menunggu, setelah proses pemaparan visi beliau tanggal 14 Juli kemarin," kata Erick.

Erick Thohir hadir dalam jumpa pers Festival Gapura yang diinisiasi Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Ekonomi Kreatif yang mengusung tema cinta negeri.

Sebelum hadir di jumpa pers, Erick bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, dan mengatakan pertemuan itu sebatas silaturahim saja dan tidak ada pembicaraan soal kabinet kerja.

Baca juga: Partai koalisi sodorkan sejumlah nama ke Jokowi untuk jadi menteri

Baca juga: Erick Thohir: Masih banyak orang yang berjasa dan berkeringat

Baca juga: JK: Partai suara terbanyak dapat kursi menteri yang memadai

Pewarta: Fauzi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019