Sidoarjo (ANTARA) - Balai Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya mengekspor komoditas hasil perikanan melalui pelabuhan Tanjung Perak oleh 26 perusahaan perikanan binaan BKIPM yang berada di wilayah Jawa Timur dalam rangka Bulan Bakti Karantina, Mutu dan Hasil Perikanan Tahun 2019.

Kepala BKIPM I Surabaya, Muhlin di Sidoarjo, Jumat, mengatakan, komoditas perikanan yang diekspor yaitu ikan beku, udang beku, tuna kaleng, cumi beku, ikan kayu, rumput laut kering, ikan kering. "Dalam ekspor raya tersebut akan dikirim 87 kontainer produk perikanan dengan total 1.491 ton senilai Rp85 miliar," katanya

Ia menjelaskan, produk perikanan tersebut akan dikirim ke sembilan negara, yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Australia, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan dan Srilanka.

"Tren ekspor produk perikanan dari UPT Balai KIPM Surabaya II meningkat 270,4 persen pada periode yang sama di tahun berbeda, yaitu dari 55,23 ribu ton senilai Rp3,92 triliun pada bulan Januari-Juni 2018 menjadi 204,62 ribu ton senilai Rp12,85 triliun pada bulan Januari-Juni 2019," katanya.

Dalam rangka Bulan Bakti Karantina, Mutu dan Hasil Perikanan Tahun 2019, kata dia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pelepasan Ekspor Raya Hasil Perikanan secara serentak di lima pelabuhan utama yaitu Tanjung Priok, Jakarta Tanjung Perak, Tanjung Emas, Belawan, dan Soekarno Hatta.

Ia berharap melalui acara ini, dapat mendorong eksportir untuk semakin meningkatkan jumlah ekspor komoditas perikanannya.

"Kami juga telah memberikan berbagai kemudahan untuk para eksportir, yaitu pengurusan sertifikasi kesehatan yang mudah serta melakukan jemput bola pembinaan dalam hal inspeksi dan verifikasi. Dan kegiatan jemput bola tersebut tanpa biaya sama sekali," katanya.

Baca juga: 1,2 juta benih ikan hias dari Yogyakarta diekspor perdana ke Filipina

Baca juga: SKIPM Mamuju awasi ekspor ikan terbang ke Jepang

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019