Sidoarjo (ANTARA) - Petugas Kepolisian Sektor Sukodono Sidoarjo, Jawa Timur terus mendalami dan melakukan pengejaran terkait dengan kasus pencurian yang terjadi di sebuah toko swalayan di Desa Masangan Wetan, Sidoarjo.

Kepala Kepolisian Sektor Sukodono Sidoarjo, Akun Komisaris Polisi Eka Anggriana saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa mengatakan, pihaknya saat ini terus memeriksa sejumlah orang saksi terkait dengan kasus ini.

"Termasuk juga melakukan pemeriksaan terhadap kamera pengintai yang dipasang di dalam toko swalayan tersebut," katanya.

Baca juga: Polisi Madiun tangkap pencuri dalam rekaman CCTV

Baca juga: Pencuri toko swalayan sembunyi di plafon 20 jam sebelum beraksi

Baca juga: Polresta Sidoarjo koordinasi antisipasi kriminal toko swalayan


Ia mengatakan, pembobolan toko jaringan swalayan itu baru diketahui oleh salah satu karyawan yang datang dan hendak membuka pintu.

"Karyawan yang usai membuka pintu, kaget melihat barang-barang di dalam toko swalayan berantakan. Saksi tersebut tidak berani masuk kemudian langsung lapor ke Mapolsek Sukodono," ujarnya.

Begitu mendapatkan laporan, pihaknya bersama dengan petugas dari Polresta Sidoarjo menuju ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara atas kasus ini.

"Hasilnya, pelaku diduga masuk melalui atap belakang toko swalayan menggunakan tangga, kemudian pelaku menjebol plafon serta mengambil uang sekitar Rp13 juta," katanya.

Ia mengatakan, pembobolan toko swalayan tersebut, bukan yang pertama kali, tapi sudah yang ke tiga kalinya. Yang pertama, pelaku masuk dengan cara menjebol tembok belakang, kedua, pelaku juga menjebol tembok tepat di samping kejadian pertama.

"Informasi dari beberapa saksi, kejadian seperti ini sudah yang ketiga kalinya. Yang kedua gagal karena aksinya ketahuan warga dan berhasil kabur dan yang ketiga kejadian hari ini," katanya.

Ia mengatakan, pihak pengelola toko swalayan sudah berusaha mengantisipasi pembobolan melalui penjebolan tembok dengan cara memasang terali besi di dalam toko swalayan tepat di tembok belakang.

"Terkait kasus ini, masih kami lakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019